Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Banyak Pakai Artificial Intelligence, Indonesia Peringkat Satu di ASEAN
12 Desember 2021 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara dengan peringkat tertinggi di ASEAN dalam adopsi Artificial Intelligence (AI), diikuti dengan Thailand di peringkat ke-2. Artificial Intelligence atau AI merupakan sebuah teknologi yang kini ramai dikembangkan oleh sejumlah ilmuwan dengan tujuan membantu manusia.
ADVERTISEMENT
Tingkat adopsi AI di Indonesia sudah mencapai 24,6%, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Artinya, kedepannya akan ada banyak demand dari sisi industri untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi AI.
Fenomena tersebut di atas yang mendasari Intel menjalin kerjasama dengan Junior Chamber International (JCI) Chapter East Java untuk mempersiapkan talenta-talenta muda agar dapat mempelajari Artificial Intelligence melalui program Prakarsa Muda.
"Prakarsa Muda adalah program kesiapan digital dan inovasi komunitas berbasis AI yang ditujukan kepada siswa-siswi berumur 14 – 19 tahun selama rentang waktu 6 bulan. Melalui program ini, para siswa mendapatkan pelatihan AI dengan kurikulum Intel," jelas Project Director Prakarsa Muda, Herry Darmawan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/12).
ADVERTISEMENT
Pelatihan tersebut, lanjut Herry, tidak hanya memberikan para siswa keterampilan teknis, namun juga keterampilan sosial dalam berempati dan memahami akar permasalahan. Karena kunci utama yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu inovasi AI bukan hanya tentang penguasaan teknologi semata, melainkan juga sensitifitas terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat.
JCI East Java pun mengapresiasi semua peserta program Prakarsa Muda 2021 dengan memberikan sertifikat kelulusan untuk program Prakarsa Muda 2021. Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan minat pembelajaran AI pada generasi muda dan mendorong pengembangan inovasi serta adopsi AI oleh masyarakat dan pemerintah agar nantinya dapat dimanfaatkan untuk membenahi permasalahan yang ada di Kota Surabaya.
"Program ini resmi kita kick-off pada bulan Mei 2021 ditandai dengan dibukanya pendaftaran peserta. Target peserta untuk kota Surabaya adalah 100 siswa dan JCI East Java dapat memenuhi target tersebut bahkan mengirimkan 105 siswa sebagai delegasi Surabaya untuk mengikuti kegiatan ini," papar Herry.
ADVERTISEMENT
105 siswa tersebut, kata Herry, datang dari 16 sekolah yang ada di Surabaya. Proses pelatihan dimulai di bulan Juni - September dengan trainer-trainer dari Intel dan seluruh siswa telah menyelesaikan pelatihannya secara daring.
Di bulan September - Oktober, 105 siswa tersebut dibagi menjadi 18 kelompok dan diminta untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekitar mereka dan memberikan solusi dengan menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan yang telah mereka pelajari dari pelatihan sebelumnya. 18 kelompok tersebut menerima langsung penyerahan sertifikat yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Jumat (10/12) malam.
"Kami sangat bangga atas pencapaian mereka, dan kami berharap program yang singkat ini dapat membuka wawasan adik-adik serta memberikan bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami, mengadopsi, dan mengembangkan teknologi Kecerdasan Buatan dimanapun mereka berada nantinya," tukas Herry.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Local President JCI East Java 2021, Andry Tejokusuma mengungkapkan Junior Chamber International merupakan organisasi global yang ada di 124 negara serta berafiliasi dengan UN.
"Karena salah satu fokus JCI East Java sejalan dengan misi besar bangsa Indonesia yaitu membentuk SDM Indonesia Maju, maka kami terpanggil untuk berdampak dalam menyiapkan generasi muda. Mereka adalah generasi penerus bangsa agar lahir pemimpin-pemimpin muda masa depan, dan kami melihat, bahwa teknologi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) adalah teknologi masa depan," papar Andry.
Andry berharap melalui program Prakarsa Muda, generasi muda dapat mengembangkan pengetahuan untuk membangun solusi yang memanfaatkan Kecerdasan Buatan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan mereka dan mempermudah kehidupan.
"Kami berharap program yang singkat ini dapat membuka wawasan adik-adik serta memberikan bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami, mengadopsi, dan mengembangkan teknologi Kecerdasan Buatan dimanapun adik-adik berada nantinya," tukasnya.
ADVERTISEMENT