Konten Media Partner

Baru Awal Tahun Sudah Stres, Ternyata Ini Sebabnya

6 Januari 2025 16:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi stres. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Awal tahun seringkali identik dengan harapan dan resolusi. Namun, bagi sebagian orang, momen ini justru membawa tekanan psikologis yang memicu munculnya isu mental baru. Tren "New Year, New Mental Issues" mulai menjadi perhatian, terutama di kalangan generasi muda yang kerap merasakan beban emosional di awal tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut pakar psikologi Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana MSc MPsi, fenomena ini terjadi karena pola refleksi yang salah.
"Harapannya, awal tahun menjadi babak baru yang positif. Sayangnya, tekanan di akhir tahun, seperti kegagalan mencapai target, seringkali memicu rasa pesimisme yang sulit dihindari," ungkapnya, Senin (6/1).
Momen pergantian tahun dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mengevaluasi pencapaian. Namun, evaluasi yang dilakukan dengan sudut pandang pesimis dapat menimbulkan stres.
"Ketika seseorang melihat kegagalannya di tahun sebelumnya sebagai sesuatu yang menetap, mereka cenderung mengulang pola pikir negatif. Hal ini membuat mereka merasa tidak pantas berhasil di masa depan," jelas Atika.
Tekanan ini diperburuk oleh pengaruh media sosial, yang sering menampilkan pencapaian orang lain secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Proses Perbandingan sosial di media sosial dapat meningkatkan kecemasan. Jika kita tidak mampu memfilter informasi, lebih baik mengambil jeda dari media sosial dan membangun interaksi nyata dengan orang-orang di sekitar," tambahnya.
Tekanan mental yang muncul sering ditandai dengan suasana hati yang murung, kehilangan semangat atau hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati. Pola makan dan tidur juga bisa berubah drastis, baik terlalu sedikit maupun berlebihan.
"Gejala ini tidak hanya terjadi di awal tahun, tetapi bisa menjadi lebih kentara karena momen refleksi yang tidak sehat," ujarnya.
Secara fisik, individu mungkin merasa mudah sakit, mengalami gangguan pencernaan, hingga sakit kepala.
"Tekanan ini bisa terjadi kapan saja, tetapi momen refleksi akhir tahun sering membuatnya lebih kentara," tandasnya.
ADVERTISEMENT