Konten Media Partner

Baru di Surabaya, Kampung Batik Okra

28 Desember 2022 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga RT 10 RW 1 Kranggan, membuat Batik Okra. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Warga RT 10 RW 1 Kranggan, membuat Batik Okra. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Surabaya baru saja meresmikan Kampung Batik Okra yang berlokasi di RT 10 RW 1 Kranggan, Kecamatan Bubutan Surabaya.
ADVERTISEMENT
Ridi Sulaksono selaku Ketua RW 01 Pancasila Kranggan, mengatakan, dipilihnya tanaman okra sebagai identitas kampungnya bukan tanpa sebab.
Selain mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, Okra sendiri merupakan kepanjangan dari Orang Kranggan atau Olahan Kranggan.
"Jadi ini (Okra) merupakan ciri khas dari kami. Meskipun saat ini tanaman okra nya belum banyak, ke depan setiap rumah akan kami wajibkan untuk menanam tiga tanaman okra," kata Ridi pada Basra, Rabu (28/12).
Sebelum mendapat julukan Kampung Batik Okra, pihaknya memberikan pelatihan membatik selama dua minggu kepada para ibu-ibu dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pihaknya, mendatangkan langsung pelatih profesional dari kampung batik Putat Jaya untuk melatih warga.
"Saat ini ada 25 warga MBR yang kami berikan pelatihan. Sehingga mereka punya keterampilan dan penghasilan tambahan dari membatik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan diresmikannya kampung batik ini, Ridi berharap bisa mensejahterakan warga, meningkatkan perekonomian di kampung, dan meningkatkan kreativitas ibu-ibu.
"Semoga, batik okra akan lebih berkembang dan dengan diresmikannya ini semoga warga bisa tahu karena batik ini budaya nusantara jangan sampai diambil negera lain. Ini juga salah satu upaya kita melestarikan budaya nusantara," tukasnya.
Sementara itu, Dewi Cristiana salah satu pengrajin Batik Okra mengatakan, jika ia mulai belajar membatik pada Juli 2022.
Ia menuturkan, jika membatik merupakan hal yang susah. "Susah banget, kan kita orang awam. Terus diajarin ada praktiknya gitu agar mudah membatik," tuturnya.
Dewi mengaku, adanya kegiatan membatik tersebut bisa menambah kesibukan para ibu rumah tangga yang ingin punya penghasilan tambahan.
ADVERTISEMENT
"Senang banget bisa bergabung, ibu-ibu di sini jadi bisa nyanting batik produk sendiri, apalagi pak wali juga mendukung," pungkasnya.
Warga RT 10 RW 1 Kranggan, membuat Batik Okra. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya akan mendatangkan desainer untuk memberikan pendampingan kepada para warga terkait desain batik.
"Batik kalau sudah di desain harganya mahal.
Saya harap, kalau ada kampung batik seperti ini bisa diberikan pendampingan, pelatihan dengan desainernya terkait desainnya, pemilihan model, pemilihan kainnya, teknik pewarnaannya biar harga jualnya tinggi. Nanti Pemkot yang membiayai itu," kata Eri.
Menurutnya, kampung batik tersebut bisa menjadi jujukan para wisatawan baik dari Surabaya maupun yang di luar Surabaya untuk bisa berkunjung dan mengenal produk Surabaya.
"Saya harap tahun 2023, setiap kampung yang punya kelebihan seperti kampung batik, kampung kue, harus ada pendampingan yang kelasnya lebih tinggi. Karena batik UMKM Surabaya itu tidak kalah dengan batik Jogja, batik Solo," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, saat ini Kampung Batik Okra ini telah memiliki 12 motif batik. Untuk kain batiknya sendiri di pasarkan melalui media sosial.