Begini Cara Deteksi Dini Kondisi Speech Delay pada Anak

Konten Media Partner
7 April 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi yang bisa terjadi pada anak.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini terjadi, jika anak tidak dapat memenuhi tonggak perkembangan bahasa untuk usia mereka, atau ketika anak sudah berusia 2 tahun tapi masih belum bisa berbicara.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Dr Dewi Retno Suminar MSi Psikolog menjelaskan, bahwa kondisi speech delay pada anak dapat dideteksi sejak dini.
Menurutnya, ketika bayi lahir prematur dan berat badan bayi kurang, maka orang tua harus ekstra dalam memberikan stimulasi awal bagi anak.
“Demikian juga ketika dalam proses perkembangannya anak tidak menunjukan reaksi dengan ekspresi orang tua saat mengajaknya berbicara di usia 3 bulan,” jelas Dr Dewi, Kamis (7/4)
Menurutnya, deteksi dini sebaiknya memang dilakukan oleh para orang tua. Pasalnya, merekalah yang tahu betul keseharian anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, saat orang tua mengetahui adanya perkembangan yang tidak seharusnya, orang tua dapat mengkonsulkan hal tersebut ke psikolog atau dokter," tambahnya.
Guna mencegah agar hal itu tidak terjadi, Dr Dewi mengatakan terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua agar anak terhindar dari kondisi speech delay.
Salah satunya adalah dengan menjaga kondisi kandungan selama fase kehamilan. Menurutnya, sebisa mungkin sang ibu jangan sampai stres selama mengandung, serta memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.
“Berikan simulasi selama tumbuh kembang anak khususnya pada fase awal. Ajak anak berbicara walau belum merespon bicara. Ingat mengajari anak mengenai bagaimana mengeluarkan suara akan membantu anak untuk menirukan suara,” pungkasnya.