Berapa Kenaikan Berat Badan Anak yang Ideal?

Konten Media Partner
4 April 2023 13:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berat badan anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berat badan anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang tua yang masih bingung terkait berapa berat badan (BB) bayi yang ideal, terutama pada tahun pertama kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui berat badan yang ideal, tentu dapat membantu orang tua dalam memantau perkembangan si kecil. Apakah anak masuk dalam kategori normal, underweight, atau overweight.
Lantas, berapakah kenaikan berat badan anak yang ideal, dan apa saja faktor yang mempengaruhi?
Menjawab hal itu, dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas, Sp.A, dokter spesialis anak di RKZ Surabaya ini menuturkan, kenaikan berat badan ideal tidak mudah diukur dengan angka, namun dapat dilihat dari kurva pertumbuhan anak yang ada di dalam buku KIA.
"Kurva pertumbuhan seiring berjalannya usia kan berubah, jadi harus disesuaikan dengan buku KIA-nya. Minimal dia harus mengikuti tren dari garis yang berwarna hijau," ucap dr. Lucia pada Basra, Selasa (4/4).
dr. Lucia menuturkan, jika kenaikan berat badan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama dari energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan, lalu apakah ada penyakit infeksi yang diderita anak, serta asupan yang diberikan pada anak.
ADVERTISEMENT
"Tapi memang, rata-rata masalahnya adalah asupan makanan yang memang kurang. Jadi MPASI-nya bagaimana, apakah sudah tepat pemberian, jenisnya, frekuensinya, jumlahnya, komposisinya. Itu semua juga harus dipahami oleh orang tua. Lalu masalah rasa juga sering diabaikan. Sehingga anak tidak mau makan karena rasanya hambar," jelas dosen FK Ubaya ini.
Jika berat badan anak tidak sesuai dengan grafik, dr. Lucia berpesan kepada para orang tua untuk selalu melakukan evaluasi pada tumbuh kembang anak. Terutama terkait berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak.
Jika dalam kurva di KIA melandai, berarti terjadi perlambatan pertumbuhan (growth faltering), dan orang tua harus segera konsultasi.
"Intinya orang tua harus selalu terbuka dan melakukan evaluasi jika grafik anak tidak menunjukkan ke garis ideal. Kita harus cari penyebabnya apa. Dan jika sudah melakukan introspeksi dan tidak bisa menemukan penyebabnya, segeralah mintalah bantuan pada ahlinya (dokter spesialis anak) untuk mencari tahu hal itu," tukasnya.
Foto: Dok. Grouu
Guna memenuhi kebutuhan nutrisi pada si kecil, Grouu, katering MPASI dan anak-anak hadir menawarkan beragam menu yang telah disesuaikan dengan standar dari WHO.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam pembuatan menunya, Grouu tidak menggunakan gula, garam, pemanis buatan, pewarna, dan pengawet di produknya.
"Kita itu fresh, delivery setiap hari. Misalnya ada yang pesan untuk besok, beberapa jam sebelum diantar kita siapkan barangnya, jadi benar-benar fresh," ucap Natalia Imelda, Co-Founder & CMO Grouu.
Agar dapat bersaing dengan katering MPASI dan anak-anak yang lain, Grouu memfokuskan produknya pada nutrisi anak. Untuk itu, Grouu melibatkan ahli gizi, dokter spesialis anak, hingga chef fine dining dalam setiap pembuatan menunya.
"Setiap menu di Grouu sebelum kita launching kita uji coba dulu. Yang melakukan uji coba ada chef dan nutrisionis, dan kita konsultasikan juga ke dokter anak. Apakah dari protein, karbohidrat, serat ini bisa mencukupi kebutuhan anak tersebut. Terkait menu khusus untuk anak dengan kondisi spesial kita belum ada. Tapi terkait bahan bakunya, selalu kita perhatikan, dan orang tuanya bisa memilih menu mana yang cocok," tuturnya.
Foto: Dok. Grouu
Tak hanya itu, pihaknya juga rutin memberikan informasi mengenai nutrisi anak dengan ahlinya kepada para pelanggan, melalui sosial media Grouu.
ADVERTISEMENT
"Pelanggan bisa konsultasi di situ. Untuk konsultasi satu-satu belum kita siapkan. Namun, untuk beberapa customer loyal kita tawarkan agar mereka bisa konsultasi dengan ahli gizi kami," tambahnya.
Grouu sendiri juga mempunyai beberapa variasi produk. Mulai dari katering MPASI dan Ala Carte Meals untuk anak usia 6 bulan ke atas, serta mini Meal, katering untuk anak-anak usia 1 tahun.
"Untuk menunya ada sekitar 400 menu. Yang paling favorit dari dulu ada beef rendang, soto ayam, baby bolognese. Jadi semua menu yang orang dewasa makan, kita sesuaikan untuk anaknya, dengan beberapa ingredients yang kita hilangkan atau kita ganti dengan rempah," jelasnya.