news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berdayakan Sampah Plastik, Siswa Kelas 5 SD Jual Aksesoris Imut

Konten Media Partner
12 Agustus 2019 18:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mikaela Aiko Hananta dan karyanya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Mikaela Aiko Hananta dan karyanya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Mikaela Aiko Hananta memang baru berusia sepuluh tahun. Di umur yang begitu belia, Aiko sudah bisa mendapat tambahan uang jajan dari mengolah sampah plastik menjadi aksesoris seperti jepit rambut, bros, sampai tempat pensil.
ADVERTISEMENT
"Sampah botol plastik ini sering saya temui dan semakin hari semakin banyak sampahnya. Jadi saya berinisiatif membuat sebuah kerajinan dari sampah botol plastik tersebut," ungkap siswi kelas 5 di SD Cita Hati Surabaya ketika ditemui Basra usai mengikuti seleksi I pemilihan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2019, Sabtu (12/8).
Dalam proses pembuatannya, Aiko lebih dulu mengumpulkan botol-botol bekas yang sudah tidak terpakai. Biasanya Aiko mendapat botol bekas itu di lingkungan sekolahnya, di jalan umum, hingga di sekitar daerah rumahnya.
Usai mendapatkan botol bekas, Aiko segera mencuci botol-botol tersebut dan mengeringkannya. Untuk proses pengeringannya, Aiko mengaku butuh waktu 2-3 hari.
Setelah melewati proses pengeringan, barulah ia membuat pola dan menghias botol-botol itu menjadi beragam jenis benda. "Untuk pembuatan satu jenis tempat pensil ini butuh waktu sekitar lima menit. Jadi sehari saya bisa bikin 10-15 produk," ungkap bocah kelahiran Surabaya, 25 Maret 2009 ini.
Tak hanya itu, dalam pengolahan botol bekas ini, Aiko benar-benar memanfaatkan dengan baik. Mulai dari tutup botol, bagian atas botol, bagian bawah botol, hingga label pada botolnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak ada ada yang terbuang sia-sia. Satu sampah botol plastik bisa menjadi tiga produk," tuturnya.
Dengan tambahan renda, bunga, hingga kain perca bekas pembuatan souvenir sang mama, produk buatan Aiko ini dijual mulai dari Rp 2 ribu - Rp 5 ribu rupiah.
"Biasanya dijual di sekolah. Kadang juga dibagikan ke teman-teman dan saudara," ucap Aiko.
Aiko berharap, usaha yang sudah ia jalani sejak 2018 ini dapat menginspirasi banyak orang untuk mengolah sampah plastik terutama botol menjadi suatu hal yang bermanfaat. "Karena ini menjadi salah satu cara kita untuk ikut menjaga bumi," pungkasnya. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)