Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Berkaca dari Kasus Elf VS KA Probowangi, Eri: Kalau Bepergian Harus Hati-hati
23 November 2023 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah kecelakaan maut minibus Elf versus KA Probowangi di Lumajang yang menewaskan 11 warga Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Kami menyampaikan kepada keluarga korban untuk terus tabah, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan yang manusia punya. Insya Allah pasti bisa melewati (cobaan),” kata Eri, Kamis (23/11).
Eri juga mengungkapkan terima kasih kepada RT dan RW yang warganya terlibat dalam kecelakaan tersebut. Menurutnya, peran setiap RT dan RW di tempat domisili korban sangat responsif ketika warganya mengalami musibah.
“Saya minta untuk seluruh keluarga bisa saling menguatkan. Alhamdulillah di semua (domisili) Pak RT, Pak RW-nya, luar biasa memberikan support kepada setiap keluarga dan saling membantu,” tuturnya.
Dari kejadian ini, Eri mengingatkan kepada seluruh warga di Kota Surabaya untuk lebih berhati-hati ketika akan berkendara ke luar kota. Mulai cek kondisi kendaraan hingga kesehatan fisik sebelum berkendara jarak jauh.
ADVERTISEMENT
“Ke depannya saya berharap betul kepada warga Surabaya, kalau bepergian harus hati-hati lagi. Pastikan, kalau memang kondisi tidak memungkinkan sopirnya harus istirahat dulu,” pesannya.
Eri beserta istri dan jajaran Pemkot Surabaya juga melakukan takziah ke rumah korban tewas dalam kecelakaan tersebut, Rabu (22/11) kemarin.
Setelah dari rumah Suyono di Wonorejo 4C/2, Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Eri ke kediaman korban selanjutnya. Di antaranya adalah Sri Rahayu di Simomulyo Baru 7E/9, Maria Ana di Banyu Urip Wetan 5-D Buntu, Sukarnoto di Putat Jaya C Timur 1/3, Titik Ristianti di THN Putat Jaya C Timur 4/19, Edy Sugianto, Pakis Gunung I B/12, dan Sumarti di Pakis Tirtosari 10B/14B.
Eri menyampaikan, pihaknya akan memberikan santunan dan bantuan pendidikan kepada salah satu keluarga korban yang masih duduk di bangku kuliah dengan program beasiswa Pemuda Tangguh.
ADVERTISEMENT
“Kebetulan, anak ini juga sudah masuk dalam program Pemuda Tangguh,” sampainya.
Lalu bagaimana dengan anak korban yang masih sekolah? Eri mengungkapkan, ada Sekolah Khay Ming yang baru saja diresmikannya siap membantu sebagai orang tua asuhnya.
“Matur nuwun warga Surabaya, ketika ada kejadian seperti ini tidak melihat suku, ras, dan agama. Beliau (pemilik sekolah Khay Ming) menyampaikan kalau beliau mau menjadi orang tua asuhnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan RSUD Dr. Soetomo untuk memantau kondisi dua korban yakni Warsito dan A, yang saat ini masih dalam perawatan intensif. Sedangkan dua korban lainnya, yaitu Bayu Trinanto dan Ardhika, kini masih dirawat di Lumajang.
“Kita tidak bisa membawa ke Surabaya karena kondisinya tidak memungkinkan. Keluarga minta untuk membawa pulang ke Surabaya, ternyata hanya dua yang diizinkan, kalau dibawa dengan ambulans kondisinya akan lebih parah sehingga penanganannya di Lumajang,” tandasnya.
ADVERTISEMENT