Berkaca dari Kasus Pembunuhan N, Istri Walkot Surabaya: Ortu Waspada Jaga Anak

Konten Media Partner
12 Mei 2023 6:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Wali Kota Surabaya Rini Indriyani (gamis hitam) saat menemui kedua orang tua N, siswi SMP di Surabaya yang jadi korban pembunuhan, Kamis (11/5). Foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Istri Wali Kota Surabaya Rini Indriyani (gamis hitam) saat menemui kedua orang tua N, siswi SMP di Surabaya yang jadi korban pembunuhan, Kamis (11/5). Foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan perhatian khusus kepada remaja korban pembunuhan berinisial N (14 tahun) yang ditemukan meninggal di Gudang Peluru, Jalan Kedung Cowek, Surabaya. Apalagi, saat ini dia masih berstatus salah satu pelajar SMP negeri di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk perhatian itu ditunjukkan dengan takziah yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani atau istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia juga didampingi sejumlah kepala dinas ketika takziah ke rumah duka.
Di rumah duka itu, Rini menyampaikan turut berbela sungkawa kepada orang tua korban. Bahkan, saat itu dia juga mengajak para guru yang turut hadir untuk yaasinan dan tahlil bersama. Ia juga memberikan tali asih sebagai tanda turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.
Bagi Rini, musibah ini juga menjadi pembelajaran tersendiri dan juga bagi para orang tua di Kota Surabaya, apalagi dia sendiri seorang ibu yang memiliki anak perempuan dan anak laki-laki.
“Tugas dari Ibu atau orang tua itu menjaga anak-anaknya. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua untuk lebih waspada, perhatian dalam menjaga anak-anak kita,” kata Rini, (11/5).
ADVERTISEMENT
Bentuk perhatian dan kewaspadaan itu bisa dilakukan dengan mewajibkan anak untuk pamit ketika mau keluar rumah, kalau izin dua jam dan lebih dari dua jam belum pulang harus ditanyakan keberadaannya, dia perginya sama siapa dan pergaulan serta teman-temannya siapa.
“Kita memang tidak bisa membatasi anak-anak kita untuk bergaul dengan siapa saja, apalagi sekarang sudah ada gawai dan media sosial. Namun, karena tugas kita sebagai orang tua, maka harus terus mendampingi anak-anak kita ke depannya,” tegasnya.
Selain itu, tugas menjaga anak-anak itu tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua. Namun, guru dan masyarakat juga harus terlibat dalam menjaga anak-anak Surabaya. Misalnya di sekitar ada gerombolan anak-anak yang tidak wajar, ia meminta warga untuk membuyarkan mereka, karena dia sadar bahwa tanpa keterlibatan semua pihak, tidak bisa menjaga anak-anak Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Makanya Pak Wali selalu mengajak kita, mendorong kita semua untuk bersinergi, berkolaborasi dan bergotong royong serta guyub rukun di tengah-tengah warga. Jadi, saya juga berharap warga terus memperhatikan lingkungan sekitarnya,” katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa musibah ini menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi semua pihak, terutama kepada para orang tua supaya lebih waspada dalam menjaga anak-anaknya dan lebih berhati-hati serta tidak sembarangan anaknya bergaul dengan orang lain.
“Mari kita bersama-sama menjaga anak-anak Surabaya,” tukasnya.