Berkat Ludruk, Damar Main Film Yo Wis Ben 2

Konten Media Partner
4 September 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Damar Aji Prasetyo. Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Damar Aji Prasetyo. Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sejak dua tahun lalu Damar Aji Presetyo sudah mantap menekuni kesenian ludruk. Berawal dari seringnya melihat si kakak berpergian ke luar kota karena memenuhi undangan tampil di panggung ludruk, Damar yang baru kelas 4 Sekolah Dasar saat itu juga punya keinginan yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kakak kan pemain ludruk dan sering keluar kota, malah sampai ke Jakarta. Damar pingin juga jalan-jalan keluar kota gratis," kata Damar saat ditemui Basra di kediamannya, Selasa (3/9).
Akhirnya bersama sang kakak, Damar bergabung di sanggar ludruk Medang Taruna Budaya.
Untuk makin memantapkan kemampuannya di bidang seni ludruk, Damar juga bergabung dengan sanggar Irama Budaya Sinar Nusantara. Hampir dua tahun berkecimpung dalam dunia ludruk, berbagai lakon telah diperankannya.
Damar (kanan) bersama sang kakak.
Yang terbaru, siswa kelas 6 6 SDN Dukuh Kupang 3 Surabaya ini dipercaya memerankan tokoh Cak Durasim cilik dalam pentas ludruk ' Cak Durasim Sang Pahlawan' pekan lalu di gedung BK3S Provinsi Jawa Timur.
"Semua lakon pernah main, kecuali tari Remo yang enggak pernah," ujarnya seraya tersipu malu.
ADVERTISEMENT
Meski menyukai ludruk, anak kedua dari empat bersaudara itu mengakui jika tak begitu tertarik dengan tari tradisional. Itulah mengapa Damar tak pernah membawakan tarian Remo sebagai pembuka pertunjukan ludruk.
Kepiawaian Damar bermain ludruk membawanya merambah layar bioskop. Tahun lalu Damar ikut terlibat bermain dalam film 'Yo Wis Ben' sekuel dua.
"Main Yo Wis Ben jadi kak Bayu kecil. Seneng bisa main film, tapi masih lebih enak main ludruk karena bisa bebas berimprovisasi," tukasnya saat ditanya Basra lebih suka main ludruk atau main film.
Melalui ludruk Damar mewujudkan keinginan sederhananya yakni datang ke Jakarta.
Saat ini memang tak banyak anak-anak yang mau berkecimpung dalam dunia ludruk. Namun dari minimnya peminat ludruk, Damar adalah salah satunya. Damar berharap dapat terus menekuni ludruk seperti legenda hidup ludruk Jawa Timur, Kartolo.
ADVERTISEMENT
"Ludruk itu kan kesenian asli Jawa Timur, jadi harus dilestarikan," tegasnya.
Kini selain ludruk, putra pasangan Ita Atiningsih dan Suwarno ini juga tengah menjajal kesenian reog. Sejak sebulan lalu Damar bergabung dengan grup reog BN Setaloka Hiperjs. Untuk bisa bermain reog, Damar harus menyiapkan fisiknya.
"Main reog itu keren, yang main harus kuat fisiknya. Kalau enggak kuat fisiknya bisa ngos-ngosan," simpul Damar yang bercita-cita menjadi prajurit TNI AU. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)