Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Berkisah Soal Tanah Jawa, Film Jiwa Jagad Jawi Raih 4 Penghargaan di JWTFF 2023
11 April 2023 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Salah satu film anak bangsa berjudul Jiwa Jagad Jawi sukses mendobrak dunia perfilman bertema pariwisata dalam Japan World Tourism Film Festival (JWTFF) 2023.
ADVERTISEMENT
Film besutan sutradara Ivan Handoyo ini baru saja berhasil menyabet empat penghargaan prestisius, yaitu Gold award kategori Asian Competition, Gold Award kategori Country Destination, Art & Craft Winner dan penghargaan tertinggi sebagai Grand Prix Winner 2023.
Ivan Handoyo yang juga penulis naskah film Jiwa Jagad Jawi menuturkan, film ini bercerita tentang seorang peziarah muda yang diperankan oleh Putu Bulan, yang ingin berwisata ke Jawa.
Dia melakukan perjalanan budaya dan spiritual di Jawa, hingga akhirnya menemukan kesadaran luhur di tanah Jawa.
"Film ini mengajak kita untuk memahami kembali kemegahan candi-candi yang ada di Jawa, terutama Borobudur menjadi candi utama sebagai epicentrum dari cerita Jiwa Jagad Jawi. Apalagi nilai spiritual Borobudur merupakan pedoman hidup manusia yang tidak terikat pada satu agama dan kepercayaan," tuturnya, Selasa (11/4).
ADVERTISEMENT
Dalam proses pengerjaannya, Ivan mengaku sangat hati-hati. Ia harus melakukan riset mendalam dan memahami budaya dan sejarah yang tepat secara faktual bersama Viki Sianipar dan Julius Bramanto, sebagai projek inisiator dan produser, dengan bimbingan penasihat budaya Jawa, Bagyo Indrijanto dan Dian Kusumaningtyas.
“Penulisan dalam film ini saya dapatkan melalui proses empiris yang menarik. Di samping kita melakukan riset dengan data, kita juga melakukanprosesi napak tilas dan aktualisasi diri, melakukan meditasi, dengan memanjatkan syukur dan memohon karunia di beberapa situs terpenting di Jawa,” ungkapnya.
Menurut Ivan, keberadaan kita saat ini secara ilmiah terhubung dengan masa lalu, rekaman memori sejarah itu terekam dalam perjalanan DNA kita sebagai manusia.
“Perjalanan budaya ini memberikan kita sebuah pemahaman diri, terlepas dari agama dan kepercayaan kita sekarang. Film ini memberikan ruang untuk membuka relasi luhur itu, keluhuran yang tersimpan di tanah jawa dan di dalam diri kita sebagai keutuhan manusia modern,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, kompetisi ini digelar dalam rangka mengangkat dunia pariwisata dari berbagai negara di dunia. Dalam kegiatan JWTFF 2023 ini terdapat 1.286 film dari 105 negara dan berbagai wilayah di Dunia.