Berkunjung ke Pura Segara Kenjeran Surabaya, Tawarkan Suasana Khas Bali

Konten Media Partner
3 Maret 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Segara Kenjeran Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pura Segara Kenjeran Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sebagai kota multikultural, Surabaya memiliki sejumlah tempat ibadah bagi umat dari berbagai latar belakang keyakinan. Bahkan sejumlah tempat ibadah tersebut memiliki gaya arsitektur yang tergolong unik. Salah satunya adalah Pura Segara Kenjeran. Menempati lahan seluas sekitar 2,5 hektar, pura ini terletak di Komplek TNI AL.
ADVERTISEMENT
Suasana Bali langsung terasa saat Basra menginjakkan kaki di pura ini, Rabu (2/3). Bunyi musik gamelan khas Bali yang dimainkan sekelompok anak muda dari Sekhe Gong Baruna Sakti Swara terdengar bersahut-sahutan. Terdengar pula lantunan doa dalam bahasa Bali yang dilantunkan pemuka agama setempat.
Dikatakan I Wayan Sutantra, Walaka Penasehat Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Pura Segara dibangun dan dikelola oleh TNI AL serta diresmikan pada Tahun 1981. Awalnya pura ini diperuntukkan bagi warga Hindu yang bertempat tinggal di komplek TNI AL Kenjeran dan sekitarnya, namun seiring berjalannya waktu pura ini juga diperuntukkan bagi warga Hindu di luar komplek TNI AL.
"Luas lahan seluruhnya sekitar 2,5 hektar, dibangun mulai tahun 1980an oleh pihak TNI (AL)," ujar Sutantra, saat ditemui Basra, usai upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Segara Kenjeran Surabaya, Rabu (2/3) sore.
Di dalam komplek Pura Segara terdapat beberapa bangunan yang memiliki nama sendiri, seperti Bale Pawedan yang merupakan tempat Pedanda, Balai Pesantian, Balai Penyimpanan yang merupakan tempat penyimpanan 9 senjata dari penjuru mata angin, Bale Kulkul berisi kentongan untuk mendatangkan umat.
ADVERTISEMENT
Ada pula beberapa bangunan yang berfungsi sebagai gedung pasraman, gedung sekretariat PHDI, dan balai pesandekan. Di komplek pura bahkan juga terdapat area bermain bagi anak-anak.
Suasana di Pura Segara Kenjeran cukup sejuk karena dikelilingi beberapa pohon beringin. Pura ini memiliki berbagai acara yang cukup dikenal masyarakat Surabaya dan sekitarnya, misalnya acara pawai Ogoh-ogoh, Metatah/Metandes (potong gigi), maupun berbagai pelestarian budaya seperti pembelajaran tari tradisional Bali dan gamelan. Namun saat pandemi melanda, pawai Ogoh-ogoh yang biasanya digelar sehari jelang Hari Raya Nyepi, ditiadakan.