Berlibur Sambil Belajar Memerah Susu Sapi di Cimory Dairyland Prigen

Konten Media Partner
30 Desember 2019 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah kelinci di Cimory Dairyland, Prigen, Jawa Timur. Foto-foto : Windy Goestiana/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah kelinci di Cimory Dairyland, Prigen, Jawa Timur. Foto-foto : Windy Goestiana/Basra
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara menghabiskan jatah libur akhir tahun. Salah satunya dengan belajar ke peternakan sapi. Dengan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam 15 menit dari Surabaya, pada Minggu (29/12) Basra mengunjungi Cimory Dairyland di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Wahana wisata yang mengusung konsep edutainment farmhouse ini memang baru dibuka pada 1 Desember 2019. Minat warga masyarakat dari Malang dan Surabaya untuk datang ke Cimory satu-satunya di Jawa Timur ini memang besar. Terbukti saat sampai di Cimory Prigen sekitar pukul 6 pagi saja, kendaraan kami sudah harus antri masuk sejauh 1 kilometer.
Arena Museum Susu.
Dengan tiket masuk seharga Rp 20 ribu, kami sudah bisa mengunjungi Museum Susu, berenang, sampai mengunjungi berbagai contoh peternakan seperti sapi friesian, domba merino, bebek jambul putih (crested duck), kelinci, unta, keledai, sampai kuda poni.
Di Museum Susu ada catatan sejarah tentang kapan pertama kali susu hewan ternak mulai dikonsumsi manusia, sampai ke tahap penemuan yoghurt sebagai terapi diare.
Penjelasan tentang pembuatan yoghurt.
Ada juga cerita tentang Suku Yamnaya yang membawa tradisi minum susu sapi ke Eropa Utara. Suku Yamnaya merupakan kelompok penunggang kuda yang pekerjaannya menggembala hewan ternak di padang rumput.
ADVERTISEMENT
Petualangan Suku Yamnaya ke Eropa membuat kebiasaan minum dari hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing pun tersebar. Sampai di sekitar tahun 1.862, seorang ahli mikrobiologi bernama Louis Pasteur menemukan metode sterilisasi kuman dalam susu melalui pemanasan pada suhu 60°C–70°C selama 30 menit dengan tujuan membunuh bakteri patogen.
Sapi friesian yang berasal dari Belanda, Amerika, dan Inggris ini terkenal karena memproduksi susu dengan rasa enak dan daging yang lembut.
Pemrosesan inilah yang membuat susu sapi bisa disimpan dalam waktu lama. Metode ini dikenal dengan istilah 'pasteurisasi'.
Proses pemerahan susu sapi yang bisa dicoba anak-anak.
Keluar dari Museum Susu, kita bisa mulai berjalan ke arah peternakan. Bila ingin memberi makan hewan-hewan ternak tersebut biayanya Rp 5 ribu. Sedangkan bila ingin menunggang kuda maka biayanya Rp 25 ribu untuk dua kali putaran. Yang tak kalah asyik, anak-anak juga bisa belajar memerah susu sapi langsung dari ahlinya.
Domba Merino yang berkaki lebih pendek dan berbulu lebat ini punya kualitas daging yang tinggi.
Di dekat peternakan sapi, ada penjelasan tentang pembuatan biogas dari kotoran ternak. Biogas sudah menjadi energi alternatif yang bisa digunakan untuk memasak dan tenaga listrik. Bahkan ampas kotorannya bisa dijadikan pupuk organik penyubur tanah.
Angsa jambul putih atau crested duck adalah jenis unggas yang tenang dan ramah di alam. Angsa ini punya paruh dan kaki berwarna oranye pucat.
Selamat berlibur ya!
ADVERTISEMENT