Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Bila Anak Tak Suka Menggambar, Ini Sebabnya
23 Mei 2023 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Anak-anak usia balita memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi terhadap sesuatu hal, namun tanpa dibarengi kemampuan matang untuk mewujudkan rasa ingin tahunya itu. Termasuk ketika melakukan kegiatan menggambar, anak-anak usia balita cukup senang melakukannya. Namun peralatan menggambar yang tidak sesuai keinginan mereka justru bisa menjadi penyebab mereka frustasi.
ADVERTISEMENT
"Pengennya tinggi tapi peralatan yang dipakai tidak sesuai keinginan mereka, sehingga menyebabkan anak-anak ini malah frustasi," ujar Psikolog Anak-Rumah Tumbuh Kepompong, Elisabeth Santoso, S.Psi, M.Psi, saat menjadi nara sumber dalam acara peluncuran produk terbaru Faber-Castell “Little Creative”, (22/5).
Menurut Elisabeth, untuk penggunaan pensil warna anak-anak pasti akan bisa menggunakannya dengan baik, namun di usia balita tepatnya 2 hingga 5 tahun mereka cukup kesulitan menggunakannya.
"Di usia dini cukup kesulitan ya menggunakan (pensil warna) karena gagangnya yang terlalu kecil dan ketika menggoreskannya di atas kertas, warna yang muncul justru tipis sekali," tuturnya.
"Kalau minatnya cukup tinggi untuk menggambar tapi peralatan yang dipakai tidak sesuai ya anak-anak ini bisa frustasi," imbuhnya.
Elisabeth melanjutkan, padahal kegiatan menggambar atau mewarnai cukup bagus bagi saraf motorik halus anak, yakni merangsang rasa dan penglihatan anak.
ADVERTISEMENT
"Buku gambar yang dipakai juga harus tebal karena kalau tidak bisa sobek. Anak-anak usia dini itu ketika menggambar atau mewarnai cenderung suka-suka mereka. Nah kalau buku gambarnya tipis ya gampang sobek," tukasnya.
Menggambar bisa menjadi proses kreatif anak atau wujud anak mengekspresikan diri. Sehingga anak lebih suka menggambar ilustrasi tertentu sesuai imajinasi mereka.
"Tapi tidak sedikit anak usia pra sekolah yang justru tidak mau menggambar atau mewarnai. Mereka seperti trauma. Kenapa bisa demikian, ini karena mereka terlalu dipaksa orang tua untuk menggambar seperti yang diarahkan orang tua. Misalnya ketika mewarnai tidak boleh keluar garis, harus menggambar seperti apa yang dikatakan orang tua. Kalau sudah demikian anak justru akan merasa tertekan, bahasa Jawanya muthung (ngambek) ya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga kegiatan menggambar yang harusnya menyenangkan bagi anak justru menjadi hal yang tidak disukai anak.
Sementara itu Product Manager Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen mengungkapkan, Little Creative Faber-Castell sendiri hadir berdasarkan hasil survey internal yang dilakukan oleh Faber-Castell.
"Anak-anak usia pra sekolah tentunya membutuhkan peralatan menggambar yang sesuai, karena di usia tersebut masuk dalam kategori golden age, di mana anak mulai aktif sesuai masa tumbuh kembangnya," ujarnya.
"Kalau peralatan yang digunakan anak sesuai maka akan mendorong kemampuan anak dalam hal ini kemampuan motorik halus, persepsi visual dan kemampuan belajar pra menulis seperti menggenggam dan menggunakan pensil, menggambar, menulis, meniru bentuk, dan mewarnai," tandasnya.