Bilik Suara untuk Warga Bersuhu 37,3 Derajat Celsius 'Tak Laku' di Surabaya
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi penyebaran virus COVID-19, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya telah melakukan berbagai antisipasi, salah satunya penyediaan bilik khusus. Bilik suara ini disiapkan bagi warga yang bersuhu di atas 37,3 derajat celsius. Kehadiran sejumlah bilik khusus tersebut nyatanya tak didatangi warga untuk mencoblos.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan Basra terhadap sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (9/12), bilik khusus tersebut tampak tak didatangi warga. Adapun setiap TPS memiliki satu bilik suara khusus.
Diungkapkan Ikhwan Abdillah, Ketua PPS Tegalsari, bilik suara khusus ditempatkan di 32 TPS yang berada di wilayah kecamatan Tegalsari, dan hingga menjelang pemungutan suara usai belum ada warga yang terdeteksi bersuhu tinggi.
"Alhamdulillah dari pagi sampai siang ini tidak ada laporan warga yang masuk bilik khusus," ujar Ikhwan saat ditemui Basra, Rabu (9/12).
Hal serupa juga terjadi di TPS 48 Banyu Urip Wetan dan TPS 09 Dukuh Kupang. Bilik suara khusus yang disediakan TPS tersebut tak didatangi warga.
"Belum ada yang nyoblos di bilik khusus," tukas salah seorang petugas KPPS 09 yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
Penentuan waktu mencoblos yang tercantum dalam formulir undangan juga efektif meminimalisir kerumunan massa.
Dilaksanakan di tengah pandemi, Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Surabaya memang terdapat banyak perbedaan pada pemilu sebelumnya. Selain adanya bilik suara khusus, sejumlah protokol kesehatan juga diterapkan mulai dari pengecekan suhu tubuh hingga pemakaian sarung tangan saat mencoblos.
Mujiaman Nyoblos Ditemani Keluarga
TPS 09 Dukuh Kupang sendiri merupakan tempat salah satu calon Wakil Wali Kota Surabaya, Mujiaman, menyalurkan hak suaranya. Ditemani keluarga, Mujiaman mendatangi TPS 09 Dukuh Kupang.
"Alhamdulillah pelaksanaan Pilkada sejauh ini kondusif. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar sampai proses pemungutan suara tuntas," ujar Mujiaman yang ditemui Basra usai mencoblos.
Sebelum mencoblos, Mujiaman melakukan sungkeman terlebih dahulu kepada sang ibunda. Sungkeman ini, kata Mujiaman, sebagai permohonan doa restu kepada sang ibunda.
ADVERTISEMENT
"Tadi sungkem dulu sama ibu, baru kesini (TPS). Terkait apapun hasilnya nanti, kita pasrahkan pada Allah SWT. Kita sudah berikhtiar dengan sebaik-baiknya, tinggal hasilnya kita pasrahkan pada Allah," pungkas Mujiaman.