Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bisa Sebabkan Kematian, Ini Gejala Hewan Penderita Rabies yang Perlu Diwaspadai
25 Juni 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Virus rabies dapat merusak otak dan membuat sistem saraf pusat tidak bekerja dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Dr Nusdianto Triaksono drh MP.
ADVERTISEMENT
“Di mana pun bagian tubuh yang digigit, virus ini akan berakhir di otak atau sistem saraf pusat. Bahkan case fatality rate hampir 100 persen. Artinya, korban gigitan anjing penderita rabies umumnya meninggal dunia," ungkapnya, Minggu (25/6).
Ia juga menyebut, jika ada beberapa gejala hewan penderita rabies yang bisa diwaspadai oleh masyarakat.
Salah satu gejala yang terlihat jelas adalah hewan penderita rabies bisa menjadi lebih agresif. “Pada tahap tertentu, hewan rabies bisa lebih agresif. Dia bisa menggigit apa saja, manusia bahkan kayu atau benda-benda lain digigit,” sebutnya.
Nusdianto mengatakan, jika ada tahapan lain yang dinamakan tahap paralitik. Pada tahap ini, hewan menjadi lebih diam bahkan mengarah pada kelumpuhan. “Dia tidak banyak bergerak jadi diam sekali,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kelemahan yang terjadi pada hewan rabies akan berdampak pula pada korban yang digigitnya. Hewan ternak yang biasa digunakan sebagai korban ternyata dapat terpapar rabies.
“Hewan ternak yang terkena rabies cenderung lebih diam, bisa juga ada gejala takut air atau hidrofobia hingga takut terhadap sinar atau fotofobia,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa rabies bisa terjadi pada semua hewan. “Memang rabies ini bisa menyerang semua hewan, utamanya makhluk berdarah panas seperti anjing, kucing, atau kelelawar, termasuk hewan ternak atau hewan yang ada di kebun,” tambahnya.
Tak lupa, ia berpesan kepada masyarakat jika mencurigai hewan peliharaannya terpapar rabies untuk segera melapor ke dokter hewan atau Dinas Peternakan. Begitu pula bila ada korban gigitan hewan, laporan tetap harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Begitu hewan menggigit maka tangkap, amankan, dan jangan dibunuh. Supaya kita periksa dulu hewan ini menderita rabies atau tidak. Lalu bagi korban gigitan segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapat penanganan segera," pesannya.