BisaMakan : Menikmati Buka Bersama di Atas Perahu Nelayan Suramadu

Konten Media Partner
2 Juni 2019 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tepat di hari Sabtu (1/6) kemarin, tim Basra berkeliling Surabaya khusus untuk membagikan makanan berbuka di beberapa kawasan. Mulai dari perlintasan kereta api di Ketintang, Surabaya Selatan, sampai ke para nelayan di pesisir pantai Suramadu di Surabaya Utara.
ADVERTISEMENT
Program bagi-bagi makanan ini merupakan misi mulia dari situs crowdfunding Kitabisa. Selama Ramadan, Kitabisa menggagas campaign #BisaMakan yang diwujudkan dengan gerakan bagi-bagi makanan berbuka puasa dan sahur untuk mereka yang membutuhkan. Kali ini, Kitabisa menggandeng kumparan untuk menyalurkan makanan berbuka puasa melalui partner Berita Anak Surabaya (Basra).
Menu buka puasa yang dibagikan Basra dalam program #BisaMakan yang digagas Kitabisa didukung kumparan kemarin (1/6).
Ada 150 dus makanan yang telah disiapkan Basra. Tiap dus berisi nasi campur lengkap dengan capcay sayur bakwan, mie kuning, ayam kecap, kerupuk, segelas air mineral, dan tak lupa suguhan kolak untuk menu takjilnya.
Salah satu penerima program #BisaMakan dari Kitabisa yang didukung kumparan melalui Basra di kawasan Ketintang Madya Surabaya. Foto : Ridwan Dwi Abdillah/Basra
Perjalanan Basra dimulai tepat jam 14.30 WIB. Kami sengaja berangkat lebih awal supaya bisa ikut menikmati sunset di kaki Jembatan Suramadu. Tujuan pertama adalah palang pintu kereta api di Ketintang Madya.
ADVERTISEMENT
Dulunya rel kereta api ini dibiarkan tanpa palang dan penjaga. Atas inisiatif warga sekitar, akhirnya ada sejumlah warga yang bergantian menjaga jalan kereta tersebut. Meski kini pihak Kereta Api Indonesia sudah menurunkan petugas resmi, bapak-bapak yang dulunya menjaga perlintasan kereta kini menjadi polisi cepek.
Saat Basra memberikan dus berbuka puasa, ada wajah sumringah yang langsung sigap menerima paket berbuka tersebut. ''Matur nuwun (terima kasih) mbak ,'' kata bapak bertopi caping itu dengan ramah.
Tidak jauh dari perlintasan kereta api ada tempat pembuangan sampah yang saat itu sedang ada beberapa pekerja memilah sampah. Tanpa pikir panjang, Basra pun mendatangi bapak-bapak yang sejak pagi berjibaku dengan sampah sangat senang menerima beberapa dus makanan berbuka.
Petugas TPS Ketintang Madya yang ikut menerima makanan berbuka dari program #BisaMakan
Tuntas di Ketintang, Basra melanjutkan perjalanan menuju ke Rangkah. Tapi di perjalanan ada tempat pembuangan sampah (TPS) Ngagel yang juga sedang ramai petugas mengumpulkan sampah dari tong-tong yang baru diangkut. ''Semoga barokah mbak. Allah rida amin,'' ucap salah satu petugas mendoakan.
Pak Husin, koordinator pemulung di makam Rangkah Surabaya. Foto : Ridwan Dwi Abdillah/Basra
Akhirnya Basra pun menuju ke target selanjutnya yaitu Taman Baca Makam Rangkah Surabaya. Kedatangan Basra disambut baik oleh Pak Husin, koordinator pemulung yang sudah tinggal selama 40 tahun di makam Rangkah. ''Biasanya ada 90 anak yang mengaji di sini,'' kata Pak Husin.
Anak-anak Makam Rangkah yang menjadi penerima program #BisaMakan dari Kitabisa didukung kumparan.
Total ada sekitar seribu orang berKTP Surabaya yang menempati bangunan semipermanen di makam Rangkah. ''Yang tinggal di sini ada pemulung, ada mantan (maaf) pekerja seks komersial, ada preman pensiun,'' kata Pak Husin seraya tersenyum. Meski dikenal sebagai kawasan 'merah', toh anak-anak yang lahir dan tinggal di makam Rangkah selama Ramadan ini sudah 5 kali khatam Alquran.
ADVERTISEMENT
Tak cuma kegiatan mengaji, tapi ada juga kegiatan seperti kelas bahasa Inggris dan membaca di taman bacaan ini.
Anak-anak Makam Rangkah Surabaya. Foto : Ridwan Dwi Abdillah/Basra
Setelah puas mendengar cerita Pak Husin dan bertemu anak-anak makam Rangkah yang hendak mengaji, Basra segera meluncur ke kaki Jembatan Suramadu. Sepanjang jalan ada banyak warga yang membagi takjil gratis. Basra pun memilih lokasi yang berbeda.
Suasana sore di pesisir Jembatan Suramadu. Foto : Windy Goestiana/Basra
''Kita akan buka puasa dengan nelayan di sini,'' ucap saya. Akhirnya, niat itu pun terlaksana.
Pak Faisal (berbaju kuning) dari kelompok nelayan Suramadu. Foto : Windy Goestiana/Basra
Ada sekitar 50 dus nasi yang Basra bagi untuk nelayan yang sedang beristirahat jelang melaut tengah malam. Pak Faisal, salah satu nelayan yang perahunya kami tumpangi merasa senang dengan kedatangan kami.
Menikmati buka puasa di atas perahu nelayan Suramadu. Foto : Windy Goestiana/Basra
''Baru ini mbak ada yang buka puasa sama kami di sini. Nanti bisa jadi cerita ke anak istri,'' kata Pak Faisal.
Nelayan yang ikut menikmati makanan buka puasa dari program #BisaMakan. Foto : Windy Goestiana/Basra
Mendekati waktu berbuka, Pak Faisal mulai memanggil teman-teman nelayan lain untuk berkumpul menikmati makanan buka puasa dari Basra. ''Ayo rek buko bareng nang kene (Ayo teman-teman buka puasa di sini),'' seru Pak Faisal.
Para nelayan yang sedang menikmati menu berbuka dari program #BisaMakan. Foto : Windy Goestiana/Basra
Untuk pertama kalinya Tim Basra berbuka di pesisir Suramadu sambil naik perahu. Pengalaman yang mengesankan di bulan Ramadan bersama mereka yang membutuhkan. Terima kasih Kitabisa dan kumparan. (Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT