Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Blanching, Teknik Mengolah Daging Agar Terhindar dari Risiko Kolesterol Tinggi
10 Juli 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Di peringatan hari raya Idul Adha masyarakat biasanya mengolah daging sapi maupun kambing. Ada yang berpendapat jika daging kurban tidak perlu dicuci tapi bisa langsung dimasak, sebagian tidak sependapat karena dianggap tidak higienis.
ADVERTISEMENT
Chef Ariyanto Food and Beverage Consultant dari RS Al irsyad memberikan saran agar daging terlebih dahulu diblanching sebelum dijadikan beragam menu masakan.
“Teknik blanching biasanya sering digunakan oleh para juru masak di restoran, tapi juga bisa diterapkan di dapur rumahan,” kata Chef Ari, Minggu (10/7).
Cara blanching, lanjut Chef Ari, cukup aman apalagi di tengah kekhawatiran akan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Teknik blanching dilakukan dengan merebus daging atau tulang di air mendidih selama 10 detik. Setelah mendidih matikan api dan di permukaan air akan terbentuk busa-busa.
“Orang dulu menganggap jika daging yang direbus lalu ada busa itu adalah sarinya padahal itu kotoran,” ungkapnya.
Chef Aria mengatakan jika sebaiknya buang air rebusan dan bilas daging dengan air mengalir yang bersih. Terakhir rebus daging kembali.
ADVERTISEMENT
Biasanya di dunia masak para chef menyaring air kaldu ini dengan kain kasa yang memang khusus untuk membuat white stock atau brown stock.
Teknik blanching ini juga menghindari risiko kolesterol tinggi.
“Masyarakat harus cerdas mengolah makanan karena dampaknya tidak saat ini, tapi berkepanjangan seperti menyempitnya pembuluh darah atau yang kita kenal dengan kolesterol, oleh sebab itu daging diblanching untuk membuang kotoran," tandasnya.