Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
BMKG Juanda Imbau Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
16 November 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BMKG Juanda mengingatkan masyarakat Jawa Timur untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es pada periode 16 – 22 November 2024.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan mengungkapkan, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan.
Menurut Taufiq, adanya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang melintasi Jawa Timur dalam sepekan ke depan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur.
"Kondisi ini didukung dengan suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan," tuturnya, Sabtu (16/11).
Masyarakat di sejumlah wilayah seperti Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Ngawi, Kota dan Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ponorogo, Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Nganjuk, Kab. Kediri, Kota dan Kab. Blitar, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan, Kota dan Kab. Malang, Kota Batu, Kab. Lumajang, Kab. Probolinggo, Kab. Situbondo, Kab. Bondowoso, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi dan Kab. Sumenep, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan," ujarnya.
"Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," sambungnya.