Konten Media Partner

Buka Fakultas Kedokteran, Untag Surabaya Siapkan Lulusan Dokter Berjiwa Patriot

10 Februari 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K).
zoom-in-whitePerbesar
Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K).
ADVERTISEMENT
Rencana pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, telah memasuki babak baru.
ADVERTISEMENT
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho mengatakan, pihaknya baru saja menerima Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada Kamis (9/2).
Setelah sebelumnya Untag Surabaya menerima visitasi pendirian Program studi pendidikan dokter dan Pendidikan profesi dokter dari Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.
"Pendirian fakultas kedokteran ini sejalan dengan kebutuhan dokter di Indonesia yang masih tinggi. Sehingga Untag Surabaya berkomitmen mencetak calon-calon dokter handal yang berjiwa patriotisme," ucap Prof. Nugroho, Jumat (10/2)
Prof. Nugroho mengungkapkan, jika pihaknya telah berupaya untuk memenuhi kelayakan pendirian Prodi Kedokteran, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga penyediaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.
“Empat tahun sudah penantian kami dalam mendirikan Fakultas Kedokteran, bisa dikatakan kami ini sudah telanjur siap. Mudah-mudahan seluruh fasilitas yang disediakan sudah memenuhi syarat,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K), menuturkan, pihaknya akan menyusun kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawatdaruratan dan kebencanaan.
“Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme. Selain itu, mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg. Arianti Anaya, M.KM., menyampaikan, saat ini di Indonesia terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Seperti terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional.
“Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” ucapnya.
Untuk itu, Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.
“Di Indonesia ini masih ada Puskesmas tanpa dokter. Karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” tukasnya.