Konten Media Partner

Buka Wawasan Baru, Anak Panti Asuhan di Surabaya Belajar Berbahasa Inggris

7 April 2024 9:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan junior teacher, mengajar anak-anak panti asuhan bahasa Inggris. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan junior teacher, mengajar anak-anak panti asuhan bahasa Inggris. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kiga terlihat bersemangat saat memaparkan cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris di depan puluhan anak. Sesekali pelajar kelas 1 SMA di salah satu sekolah di Surabaya itu meminta puluhan anak di hadapannya untuk mengikuti apa yang dia ucapkan.
ADVERTISEMENT
Kiga merupakan salah satu dari 5 junior teacher yang sore itu berkesempatan mengajak anak-anak dari panti asuhan untuk belajar bahasa Inggris.
"Seru, karena ini baru pertama kali ya semacam mengajar anak-anak panti asuhan bahasa Inggris," tutur Kiga, kepada Basra, Sabtu (6/4) sore.
Kiga menjelaskan, saat mengetahui informasi terkait kegiatan junior teacher yang akan digelar lembaga kursus bahasa Inggris tempatnya menimba kemampuan berbahasa Inggris, dirinya langsung tertarik dan mendaftar dengan mengirimkan CV.
"Kirim CV ke tim akademik, kemudian ikut interview dan terpilih sebagai junior teacher," imbuhnya.
Selain cara memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris, anak-anak panti asuhan tersebut juga diajari berkomunikasi dengan bahasa Inggris mengenai hobi, mendiskusikan tentang makanan dan minuman favorit, serta menceritakan kegiatan favorit mereka.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini merupakan charity yang tidak hanya berfokus pada pemberian donasi kepada adik-adik yatim dan dhuafa, tetapi juga memberikan pengalaman baru mengikuti kegiatan belajar Bahasa Inggris di tempat kami," ujar Dimas Haryo selaku Center Director EF Pakuwon.
"Kami memberikan kesempatan kepada siswa kami untuk menjadi junior teacher. Kami membuka kesempatan untuk mendaftarkan diri mereka menjadi junior teacher. Jadi kami meminta siswa mengirimkan CV mereka ke tim akademik untuk melalui proses interview," terangnya lagi.
Dimas menuturkan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada momen berbagi kepada sesama, melainkan juga memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk mengaplikasikan hasil belajar mereka serta real life skill.