Konten Media Partner

Cara Cegah Virus Hendra yang Bisa Menyerang Manusia dan Kuda

30 Mei 2022 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Belum usai kasus pandemi COVID-19, publik kembali dihebohkan dengan kemunculan Hendra virus (HeV).
ADVERTISEMENT
Virus yang pertama kali ditemukan tahun 1994 di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia ini menyerang pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia.
Meski jarang ditemukan pada manusia, angka kematian atau case fatality rate (CFR) yang terjadi akibat HeV tergolong tinggi yakni kisaran 50 persen.
Tak hanya itu, HeV juga ditakutkan menjadi penyebab dimulainya babak baru pandemi.
Laura Navika Yamani SSi MSi Phd, mengatakan, virus yang berasal dari kelelawar Pteropus ini pertama kali diisolasi pada wabah tahun 1994 di Brisbane, Australia.
“Saat it, ditemukan kematian kuda dan manusia akibat virus ini. Setelah diselidiki lebih lanjut, virus Hendra bersifat zoonosis yang artinya bisa berpindah dari hewan ke hewan, maupun hewan ke manusia,” kata Laura, Senin (30/5).
ADVERTISEMENT
Terkait penularan virus ke manusia diawali dari reservoir alami virus yakni kelelawar yang menginfeksi kuda.
“Kotoran atau urine kelelawar yang jatuh pada rumput makanan kuda dapat menyebabkan kuda terinfeksi virus Hendra. Manusia dapat terinfeksi virus ini bila terpapar cairan atau droplet dari kuda yang terinfeksi virus Hendra,” jelas epidemiolog Unair ini.
Laura menuturkan, bahwa penularan virus dari kuda ke manusia lebih mudah ketimbang kelelawar ke manusia. Hal ini disebabkan, kuda dan manusia sama-sama makhluk mamalia.
Karena telah diketahui penyebabnya, Laura mengungkapkan, jika HeV bisa dicegah. Upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh.
"Juga khususnya kepada orang-orang yang memiliki kontak langsung kepada hewan ternak seperti kuda, harus menjaga higienitas dan sanitasi lingkungan hewan ternak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mencuci tangan sebelum makan dan tidak menyentuh T-Zone di wajah juga menjadi upaya preventif yang diharapkan dapat dibiasakan.
Kendati belum ditemukan kasus di Indonesia, Laura menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan mulai meningkatkan kebersihan diri.
"Vaksin dari Virus Hendra memang sudah ditemukan, namun hanya terbatas pada hewan. Untuk itu, optimalisasi dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi untuk menghindari penyebaran virus Hendra," pungkasnya.