Konten Media Partner

Cara Tepat Agar Pembelajaran Berbasis Proyek Berjalan dengan Baik

23 Februari 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Pengembangan Program Yayasan Guru Belajar, Ilona Christina Kakerissa.
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Pengembangan Program Yayasan Guru Belajar, Ilona Christina Kakerissa.
ADVERTISEMENT
Saat ini, masih banyak guru yang mengalami miskonsepsi terhadap project-based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek.
ADVERTISEMENT
Padahal, mengerjakan proyek seringkali hanya mementingkan produk akhir, diseragamkan untuk semua murid, tidak relevan dengan lingkungan nyata murid dan dilaksanakan berdasarkan instruksi guru.
“Misalnya, guru meminta murid mengamati keadaan sekitar rumahnya yang banyak sampah. Kemudian guru meminta murid membuat poster agar orang tidak membuang sampah sembarangan. Ini bukan proses PBL,” kata Koordinator Pengembangan Program Yayasan Guru Belajar, Ilona Christina Kakerissa, Rabu (23/2).
Menurutnya, PBL seharusnya digerakkan oleh student’s inquiry, yang mana murid memang harus aktif dalam setiap prosesnya. PBL berkaitan dengan masalah yang nyata berada di lingkungan murid. Dimana hal ini seringkali dilewatkan oleh guru, bahkan oleh banyak pembicara yang memandu PBL.
“Ada tujuan besar yang mau dicapai dari PBL yaitu untuk pengembangan karakter dan keterampilan sebagaimana yang dicita-citakan di dalam profil pelajar Pancasila. Di dalam PBL, murid merekonstruksi sendiri penemuannya akan suatu pengetahuan, keterampilan yang dia dapatkan selama proses PBL,” jelas Ilona.
ADVERTISEMENT
Sedangkan mengerjakan proyek bertujuan hanya untuk mengaplikasikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya. “Seperti kolaborasi Fisika dan Matematika, guru mengajak murid membuat roket dari botol yang bisa diterbangkan. Sangat asik, ya. Tapi kemudian ketika murid kembali ke masyarakat, akan bertanya, untuk apa saya tadi menerbangkan roket? Relevansinya dengan kehidupan saya bagaimana?,” tuturnya.
Lantas bagaimana menerapkan Project-Based Learning yang benar?
Ilona menjelaskan ada empat langkah yang tidak boleh dilewatkan guru saat melaksanakan PBL. Pertama, mendorong murid untuk mengobservasi lingkungan sekitar dan mendefinisikan masalah.
Biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan sebelum akhirnya mereka dapat menemukan masalah yang ada. “Pada tahap pertama ini saja, sudah ada pelajaran penting untuk murid yaitu belajar untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan observasi dan mengajukan pertanyaan itu tentu bukan hal yang mudah kalau tidak dibiasakan,” jelas Ilona.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya yakni tahapan menghasilkan ide. Di tahap ini biarkan murid saling bertukar pikiran dengan teman-temannya mengenai apa yang mereka dapatkan setelah observasi.
Pada fase ini seringkali guru tidak mengapresiasi ide yang dihasilkan oleh murid. “Selalu apresiasi ide murid, segila apa pun, entah baik maupun buruk. Sebab kreativitas dan kemampuan bernalar murid muncul dan berkembang dari proses ini," tambahmya.
Pada fase berikutnya yaitu perancangan prototipe solusi. Murid dapat berkreasi untuk menentukan pilihan solusi terhadap permasalahan yang mereka temukan.
Pilihan solusi dapat disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. "Intinya dalam setiap proses, biarkan suara dan pilihan murid yang bekerja," ucapnya.
Tahapan terakhir yakni uji coba. Ilona merekomendasikan agar pengujian dilaksanakan tidak hanya dengan rekayasa, tetapi diuji coba secara langsung.
ADVERTISEMENT
“Pada penerapan uji coba, guru mengundang pejabat kota untuk mendengarkan masukan dari anak kelas 2 SD terhadap permasalahan yang ada di taman kota,” ungkapnya.
Dengan demikian, Ilona berharap apa yang ia bagikan dapat membantu menyelesaikan miskonsepsi yang ada di berbagai sekolah terkait PBL. Pasalnya, PBL yang benar dapat membantu murid menumbuhkan ribuan keterampilan dan karakter siswa.
“PBL merayakan proses, bukan hasil akhir. Proses dalam PBL membantu guru mempersiapkan murid untuk siap hidup ketika kembali ke masyarakat. Bukan belajar hanya untuk menyelesaikan materi dan mendapat nilai 100 di atas kertas saja,” tutupnya.