Cegah Anak Alami Picky Eater, Makanan Bervariasi Perlu Diberikan

Konten Media Partner
11 Maret 2023 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Dokumen Grouu
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen Grouu
ADVERTISEMENT
Picky eater merupakan istilah yang kerap digunakan pada anak yang sering menolak makan atau enggan mencicipi makanan baru yang belum pernah dicoba.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan memilih makanan ini bisa membuat anak menjadi kekurangan nutrisi tertentu. Lantas, bagaimana cara mencegah anak yang picky eater?
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas, Sp.A, mengatakan, anak yang mengalami picky eater biasanya mereka hanya makan makanan yang sama setiap hari.
"Makannya hanya itu-itu saja. Tidak mau variasi makanan lain. Misal maunya ayam aja, ikan enggak mau, daging enggak mau. Jadi hanya satu atau dua menu saja," ucapnya ketika dihubungi Basra, Sabtu (11/3).
Guna mencegah hal itu terjadi, orang tua terutama ibu harus mengetahui prinsip pemberian MPASI yang benar. Salah satunya yakni tepat dalam memberikan variasi makanan pada anak.
"Jadi, anak dari pertama kali MPASI itu harus sudah mendapatkan variasi dari makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) itu komposisinya juga harus tepat dan harus divariasi sevatiatif mungkin supaya memori rasa anak itu sudah tertanam sejak dia masih bayi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis anak di RKZ Surabaya ini mengungkapkan, orang tua perlu memvariasikan menu makanan MPASI anak sejak dini. Sehingga memori rasa anak bisa merekam banyak rasa dan dia akan mau mencoba dan merasakan beragam sumber makanan.
"Makanan bersantan itu juga bisa kita sisipkan, makanan yang digoreng dengan minyak, margarin, butter juga bisa, karena itu sumber lemak bagi anak," ungkapnya.
"Prinsipnya, dari awal harus tahu dulu yang benar. Bahkan, guru saya dari UI menyatakan sejak umur 6 bulan bayi di kasih bubur opor ayam sangat direkomendasikan. Jadi karbohidratnya dari beras dibuat bubur, ayamnya itu kan protein, dan lemaknya dari santan. Variasi-variasi seperti itu sangat dianjurkan," tukasnya.
Agar proses MPASI menjadi lebih menyenangkan dan anak mengenal beragam variasi makanan, Grouu, katering MPASI bayi dan anak, hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam pembuatan menunya, Grouu melibatkan ahli gizi, ahli pangan, dokter spesialis anak, hingga chef fine dining yang membantu untuk memastikan kecukupan gizi dalam setiap menunya tercapai, serta dengan ragam cita rasa yang lezat.
Foto: Dokumen Grouu
"Kami memang tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna, dan penguat rasa. Selain berbahaya, ada tujuan lain juga, kami ingin mengenalkan anak-anak kita itu dengan cita rasa manis yang natural seperti dari wortel. Bahkan untuk MPASI bayi, produk kami bebas dari tambahan gula dan garam sesuai dengan anjuran WHO dan IDAI untuk menunda pemberian gula dan garam yang terlalu dini. Karena itu bisa membuat anak ada tendensi suka dengan makanan yang asin atau manis sekali yang itu juga mempunyai dampak, seperti diabetes atau darah tinggi," ucap Jessica Marthin, Co-Founder & CEO Grouu.
ADVERTISEMENT
Untuk variasi menunya, Jessica mengungkapkan, jika menu-menu lokal atau masakan Indonesia menjadi menu andalan. Misalnya saja rendang, soto, hingga sayur lodeh.
"Jadi masakan Indonesia yang kaya rempah. Mungkin orang dulu kalau dengar bayi makan rendang itu bingung. Sebenarnya yang membedakannya hanya pedas dan tidak pedas, dan juga teksturnya. Jadi, Grouu adalah bagaimana makanan sehat dan bergizi, kami kemas dengan cita rasa yang lezat," pungkasnya.