Cegah Batu Ginjal, Cairan dalam Tubuh Perlu Diperhatikan

Konten Media Partner
13 April 2023 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ginjal. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ginjal. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan penyakit organ ginjal yang disebabkan oleh tingginya kadar zat kimia pembentuk kristal dalam urine.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, penyakit ini tidak hanya diderita oleh orang lanjut usia saja, melainkan juga orang di usia muda.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Achmad Anis shahab, Sp.U dokter spesialis urologi di RS Premier Surabaya.
"Penyakit batu ini penyakit metabolik, dan memang sesuai dengan perkembangan zaman selalu ada peningkatan. Dan ini tidak luput dari perkembangan teknologi yang semakin canggih untuk mendeteksi serta tingkat edukasi yang semakin tinggi. Di Surabaya sendiri, satu hari bisa lebih dari 50 pasien baru dengan penyakit batu," kata dr. Anis ketika ditemui Basra usai peluncuran CT Scan 512 Slices di RS Premier Surabaya (RSPS) belum lama ini.
dr. Anis menjelaskan, kadar zat kimia yang tinggi di dalam urine terjadi karena konsumsi makanan tinggi purin dan kalsium, kekurangan cairan, hingga adanya kondisi medis tertentu.
ADVERTISEMENT
dr. Achmad Anis shahab, Sp.U dokter spesialis urologi di RS Premier Surabaya (kiri). Foto: Amanah Nur Asiah/Basra
"Nah ketika kalsium di dalam tubuh itu berlebihan, maka sedimentasi akan mengendap dan jadi kristal hingga menjadi batu," jelasnya.
Terkait gejala dari penyakit batu ini, dr. Anis mengungkapkan, biasanya seseorang akan mengalami nyeri pinggang atau nyeri perut bagian bawah. Selain itu, ada rasa mual, keringat dingin, hingga gangguan buang air besar.
"Timbulnya itu mendadak dan disertai refleks lain. Lalu bisa juga kencing berdarah, dan aur seni keruh," tuturnya.
Guna mencegah hal itu, dr. Anies berpesan agar masyarakat memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
Untuk menentukan berapa kebutuhan air seseorang per hari, rumus yang bisa diterapkan yaitu 30 cc dikalikan berat badan untuk kondisi aktivitas normal (indoor). Jika beraktivitas di luar ruangan bisa ditambahkan 1-2 gelas.
ADVERTISEMENT
"Jadi minum cukup, gerak atau olahraga. Dengan kita bergerak, tidak ada kencing yang stagnan di kamar ginjal, sehingga dia tidak mengendap dan menjadi batu. Lalu perhatikan pola hidup sehat," tukasnya.