Konten Media Partner

Cegah Corona, 20 Gang di Manukan Kulon Surabaya Lakukan 'Lockdown Lokal'

11 April 2020 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kampung di RW 09 Manukan Kulon Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kampung di RW 09 Manukan Kulon Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Berbagai cara terus dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) yang tidak terdeteksi secara kasat mata.
ADVERTISEMENT
Selain dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan penyemprotan disinfektan, ada juga kampung-kampung di Surabaya yang melakukan karantina mandiri atau 'lockdown lokal' di kampungnya.
Salah satu kampung yang melakukan karantina mandiri adalah RW 09 Manukan Kulon, Surabaya. Menurut Tri Widodo, Ketua RW 09 Manukan Kulon, sudah dua minggu ini pihaknya melakukan penutupan 20 gang di kampungnya sesuai instruksi Walikota Surabaya.
Alasan lainnya, karena ada beberapa warga asal kelurahan manukan kulon yang berstatus ODP dan PDP COVID-19.
"Sejak akhir Maret kami melakukan karantina mandiri untuk mencegah orang luar masuk ke area kami dan menghambat persebaran virus. Apalagi warga sini kebanyakan lansia. Jadi ini kami lakukan untuk menjaga kenyamana warga agar tidak panik," ucap Widodo ketika ditemui Basra pada Sabtu (11/4).
ADVERTISEMENT
Karantina mandiri ini dilakukan serentak oleh delapan RT yang berada di lingkungan RW 09 Manukan Kulon.
Warga juga menyediakn tempat cuci tangan di jalan gang sebelum memasuki rumah.
"Kurang lebih ada sekitar 20 gang yang melakukan 'lockdown lokal' di RW 09 ini. Ada beberapa gang juga yang masih dibuka karena akses untuk jalan umum," tambahnya.
Selain melakukan karantina mandiri, pihaknya juga membuat posko siaga COVID-19 yang terletak disebelah balai RW. Bahkan pihaknya juga membuat bilik disinfektan serta tempat cuci tangan yang didapat dari hasil donasi warga.
Dimana bilik disinfektan tersebut diletakkan dibeberapa tempat seperti balai RW, masjid, dan depan gapura gang yang kerap dilalui warga.
Bilik disinfektan mandiri yang dibuat oleh warga RW 09 Manukan Kulon Surabaya.
"Semua ini kita lakukan bersama-sama, saling gotong-royong. Kita juga rutin melakukan penyemprotan ke rumah warga. Karena alatnya kita punya sendiri. Cairannya juga kita sesuaikan sesuai anjuran pemerintah, jadi aman," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya lebih lanjut terkait posko siaga COVID-19, Widodo mengatakan jika posko tersebut juga digunakan untuk membantu RW lain sekitar Manukan Kulon yang membutuhkan bantuan terkait peminjaman alat, atau sekadar sharing.
"Selama stok kita ada ya kita berikan. Kita saling membantu untuk melawan wabah ini biar segera berakhir," kata Widodo.
Sebelum memasuki kawasan masjid warga juga akan disemprot disinfektan di gerbang pagar.
Dengan adanya upaya tersebut, Widodo berharap pandemi ini dapat segera berlalu, sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti semula.
Sementara itu, Fatimah salah satu warga RT 02 Manukan Mukti ini mendukung penuh segala hal yang dilakukan oleh pihak RW maupun RT yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
"Ini sangat bagus sekali, karena mereka benar-benar menjaga warganya biar nggak panik. Kita diberikan sosialisasi, terus setiap gang juga disediakan tempat cuci tangan. Jadi ini sangat baik dilakukan," pungkas perempuan 67 tahun ini.
ADVERTISEMENT