Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Cegah DBD, Dinkes Kota Surabaya Imbau Warga Tanam Serai, Rosemary, dan Lavender
17 Januari 2023 16:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Saat ini Indonesia tengah memasuki periode musim hujan. Terkait musim hujan, maka kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) sebaiknya perlu ditingkatkan, terutama kepada anak-anak sebagai kelompok rentan. DBD adalah penyakit yang cenderung meningkat selama musim hujan. Sebab, pada musim hujan ada banyak bermunculan genangan air tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.
ADVERTISEMENT
Mengingat adanya kenaikan kasus DBD di Surabaya pada tahun 2022 dibanding 2021, maka Dinkes Surabaya meminta masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD dengan melakukan beberapa hal.
"Kami sampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi peningkatan kasus DBD yang biasanya terjadi di musim penghujan," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Selasa (17/1).
Nanik mengimbau kepada masyarakat untuk memberantas vektor penular penyakit DBD dengan rutin melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD secara rutin melalui kegiatan 3M PLUS. Yakni, menguras dan menyikat bersih bak mandi/kolam air minimal satu minggu sekali.
"Kemudian, menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, tandon, drum dan lain-lain. Dan terakhir adalah memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air," terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Dinkes Surabaya juga mengimbau masyarakat agar melakukan sejumlah hal lain untuk mencegah datangnya penyakit DBD. Di antaranya, mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis setiap satu minggu sekali. Juga, memperbaiki saluran air dan talang yang buntu atau tidak lancar.
"Selanjutnya, menutup lubang-lubang pada potongan bambu atau pohon, dan lain-lain dengan tanah dan sebagainya. Serta, menaburkan bubuk pembunuh jentik larvasida, seperti di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air," paparnya.
Tak hanya itu, Dinkes Surabaya juga mengimbau masyarakat untuk memasang kawat kasa di jendela dan pintu rumah sebagai upaya mencegah datangnya DBD. Juga, menghindarkan kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar serta mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai. Termasuk pula menggunakan kelambu pada saat tidur serta memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, seperti lotion dan obat semprot.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, masyarakat diimbau melakukan penanaman tanaman yang tidak disukai nyamuk, seperti serai, lavender, rosemary di lingkungan sekitar kantor atau pemukiman. Dan terakhir, masyarakat juga diajak membersihkan lingkungan dan sarang nyamuk.
"Segera melapor apabila ada keluarga atau masyarakat yang terkena DBD ke Puskesmas terdekat," tukas Nanik.
Nanik juga membeberkan sejumlah gejala kasus penyakit DBD. Antara lain, demam tinggi tanpa sebab mulai dari 2 hingga 7 hari. Muncul ruam atau bintik merah pada kulit serta nyeri pada otot dan sendi. Mengalami pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun dan nyeri pada ulu hati serta mimisan atau pendarahan ringan pada gusi.