Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cegah Virus Lumpur Skin Disease, Hewan Ternak di Surabaya Divaksin LSD
9 Juni 2023 11:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mulai menyuntikan vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) terhadap hewan ternak. Vaksinasi dilakukan terhadap hewan ternak sapi untuk mengantisipasi penularan virus LSD.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh. Sunarno Aristono menyampaikan, bahwa vaksin LSD di Kota Pahlawan mulai dilakukan pada Rabu, 7 Juni 2023. Vaksinasi LSD ini dilakukan secara bertahap terhadap hewan ternak.
"Ada sekitar 48 ekor sapi yang divaksin Rabu kemarin. Pelaksanaan hari pertama lokasinya ada di peternak wilayah Rungkut," kata drh Sunarno, Jumat (9/6).
Ia menjelaskan bahwa vaksin LSD dikhususkan terhadap hewan ternak. Terutama untuk hewan ternak dari Kota Surabaya yang akan ke luar wilayah Provinsi Jawa Timur.
"Jadi wajib vaksin LSD minimal satu kali, terus antar pulau juga wajib vaksin. Pintu keluar provinsi juga masih diseleksi karantinanya. Jadi yang kita suntikkan ini hanya untuk hewan ternak saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
Ia menyebut, bahwa Kota Surabaya mendapatkan alokasi total vaksin LSD sebanyak 600 dosis dari pemerintah pusat.
"Rencana sampai selesai, kita kan dapat jatah (alokasi) 600 dosis. Jadi perlu koordinasi juga dengan pemerintah setempat (provinsi) terkait penerimaan vaksinnya. Kalau LSD cukup setahun sekali, booster (PMK) 6 bulan sekali," paparnya.
Selain vaksin LSD, drh Sunarno menyebut, bahwa DKPP Surabaya juga secara bertahap masih melaksanakan vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) terhadap hewan ternak. Untuk gelombang pertama, vaksin PMK sudah mencapai 100 persen dan dilanjut dengan vaksin booster 6 bulan sekali.
ADVERTISEMENT
"Jadi sama kayak vaksin COVID-19 itu ada vaksin pertama, kedua, ketiga. Tapi untuk vaksin LSD ini baru pertama kali ini, selebihnya untuk PMK itu booster," jelasnya.
Ia juga menjabarkan, bahwa untuk vaksin PMK, Kota Surabaya mendapatkan alokasi sebanyak 4.500 dosis. Dari total alokasi tersebut, sebanyak 2.959 dosis telah disuntikkan terhadap hewan ternak di Kota Surabaya.
"Dari jatah vaksin 4.500 dosis, sudah disuntikkan 2.959 dosis, itu sudah termasuk vaksin 1 dan vaksin ke 2. Jadi sampai akhir tahun, 4.500 dosis harus sudah disuntikkan termasuk untuk booster," pungkasnya.