Konten Media Partner

Cerita di Balik Sukses Pasutri Asal Surabaya Berbisnis Produk Skin Care Anak

24 Juni 2025 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Konten Media Partner
Cerita di Balik Sukses Pasutri Asal Surabaya Berbisnis Produk Skin Care Anak
Pasutri ini kemudian memutuskan untuk memulai perjalanannya menghadirkan produk perawatan kulit anak yang terjangkau. #publisherstory #beritaanaksurabaya
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Jonathan bersama istri dan putranya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan bersama istri dan putranya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Peningkatan kesadaran orang tua mengenai kesehatan anak selama beberapa tahun terakhir menjadi peluang emas bagi pasar perawatan kulit (skin care) anak dan bayi di Indonesia. Hingga pertengahan tahun 2025 ini saja, pasar produk skin care anak dan bayi di Indonesia berhasil meraih pendapatan sebesar USD100.88 miliar atau Rp1,6 triliun dan diprediksi akan mencatat peningkatan tahunan sebesar 7,14%, menurut Statista.
ADVERTISEMENT
Meski bisnis skin care anak dan bayi diprediksi akan terus bertumbuh, orang tua di Indonesia sering dihadapkan sebuah pilihan produk impor yang tak ramah kantong. “Bagus, tapi mahal” mungkin adalah ungkapan yang familiar bagi banyak orang tua di Indonesia saat berupaya memberikan perawatan terbaik bagi anaknya, termasuk perawatan kulit.
Pasangan asal Surabaya, Uung Victoria Finky dan Jonathan Handoko rupanya menyadari kebutuhan ini. Akan tetapi, alih-alih menganggap kebutuhan pasar sebagai peluang bisnis semata, pasangan ini berupaya menjawab bagi permasalahan orang tua dan anak di Indonesia.
Pasangan suami istri (pasutri) ini kemudian memutuskan untuk memulai perjalanannya menghadirkan produk perawatan kulit anak yang terjangkau, tanpa mengompromikan kualitas.
Diformulasikan bersama dengan dokter anak dan dokter kulit, Jonathan dan Uung menghabiskan hingga 1,5 tahun untuk fase R&D (riset & pengembangan) produk sebelum akhirnya meluncurkan Moell. Keduanya lebih menekankan kualitas produk berbasis riset sebagai fokus utama brand, bukan membuat viral produk hingga menjadi FYP di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Belakangan, produk-produk dengan klaim yang fantastis lebih digemari, bahkan produk-produk yang FYP atau viral dianggap berkualitas. Padahal produk berkualitas itu harus berbasis riset dan nantinya produk akan memasarkan dirinya sendiri melalui mulut konsumen. Kami berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas tinggi dan dapat melindungi anak dan bayi dari permasalahan kulit,” terang Jonathan, Selasa (24/6).
Jonathan melanjutkan, pemanfaatan bahan-bahan lokal berkhasiat tinggi juga membuatnya mampu menjual produknya dengan harga ramah di kantong dibandingkan produk-produk serupa dari luar negeri.
Moell bukan merupakan bisnis perdana bagi pasangan Jonathan dan Uung. Sebelumnya, mereka telah berhasil membangun brand ASI booster ternama di Indonesia, Mom Uung. Jejaring ibu-ibu pejuang ASI yang dibangun di Mom Uung menjadi sumber inspirasi pasangan ini untuk kembali menciptakan produk yang memang dibutuhkan keluarga Indonesia, hingga terciptalah Moell pada 2022.
ADVERTISEMENT
"Bersama dengan komunitas, kami berupaya untuk tumbuh sambil terus mengedepankan edukasi konsumen yang tepat," tandasnya.