Cerita Ibu-ibu PKK di Surabaya Olah Batang Pohon Pisang Jadi Keripik Gurih

Konten Media Partner
8 Desember 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Nurul Hida Susanti, Wakil Ketua PKK Kecamatan Karangpilang. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Siti Nurul Hida Susanti, Wakil Ketua PKK Kecamatan Karangpilang. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanaman pisang biasanya hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja. Namun ibu-ibu PKK di Kecamatan Karangpilang, Surabaya, tergerak mengolah batang pisang atau gedebog menjadi camilan keripik gurih.
ADVERTISEMENT
"Di kecamatan Karangpilang itu kan ada satu kelurahan yang menghasilkan banyak tanaman pisang. Nah yang diolah itu hanya buah dan dan daunnya, untuk batangnya dibiarkan begitu saja. Sehingga lama-lama numpuk jadi limbah," ungkap Siti Nurul Hida Susanti, Wakil Ketua PKK Kecamatan Karangpilang, kepada Basra, Jumat (8/12).
Banyaknya limbah gedebog tersebut mendorong ibu-ibu PKK di kecamatan Karangpilang untuk mengolahnya. Setelah browsing di internet, akhirnya diputuskan untuk mengolah batang pohon pisang tersebut menjadi camilan keripik.
Ide bisnis keripik gedebog pisang ini juga terbilang masih minim pesaing, karena keripik batang pisang tersebut tak banyak dijumpai.
Gedebog pisang sendiri adalah batang semu yang terdiri dari pelepah pisang yang barlapis menjulang dari bawah bongkol pohon pisang hingga keatas yang menupang pelepah pisang, daun dan buah pisang.
ADVERTISEMENT
"Kita ambil bagian dalam dari gedebog karena tidak semua gedebog bisa diolah, hanya bagian dalamnya saja," tutur perempuan yang kerap disapa Nurul ini.
Gedebog pisang diolah dari lapisan dalam gedebog yang berongga dengan cara dipotong tipis-tipis dengan ukuran tertentu.
"Kemudian direndam air afu atau air yang sudah dicampur dengan kapur sirih dan garam halus secukupnya. Diamkan selama satu hari. Setelah dalam rendaman selama satu haru, cuci hingga bersih dan tiriskan," paparnya.
Sebelum gedebog pisang digoreng, dilakukan penepungan yang sudah dibumbui terlebih dahulu. Penepungan dilakukan dengan tepung adonan basah dan tepung kering kering.
Nurul melanjutkan keripik batang pisang tersebut lantas dikemas dalam kemasan plastik dan siap dijual. Nurul mengaku sambutan positif diperolehnya saat berjualan keripik batang pisang.
ADVERTISEMENT
"Kami kan jualnya saat ikut pameran atau bazaar. Dan selalu habis diborong warga," tukasnya.
Nurul menuturkan saat ini pihaknya sedang mengurus sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk camilan keripik gedebog pisang.
"Alhamdulillah, ada tawaran dari salah satu store untuk memajang produk kami. Jadi saat ini kami sedang mengurus PIRT nya," pungkasnya. (rur)