Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Cerita Ifa dan Rafif, Wartawan Cilik yang Mewawancara Jokowi di Surabaya
22 Agustus 2022 15:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Khalifa Fatimah dan Rafif Ahmad. Foto: Masruroh/Basra](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gb28vrphpvwxav2bvn4z7qtq.jpg)
ADVERTISEMENT
Raut bahagia tak dapat disembunyikan Khalifa Fatimah dan Rafif Ahmad. Pasalnya, dua siswa kelas V SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini barusan bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Senang bisa wawancara Pak Jokowi, apalagi juga dikasih hadiah sama Pak Jokowi," ujar Rafif saat dijumpai Basra di sekolahnya, Senin (22/8).
Ya, Khalifa Fatimah dan Rafif Ahmad berkesempatan mewawancara Presiden Jokowi saat berkunjung ke Surabaya pada Minggu (21/8) kemarin. Tepatnya di Pasar Pucang.
Khalifa dan Rafif merupakan dua wartawan cilik yang kesehariannya bertugas di majalah internal sekolahnya.
Meski hanya dapat mengajukan 2 pertanyaan namun perjuangan 2 bocah tersebut untuk bertemu dengan Presiden Jokowi sangat luar biasa. Bahkan keduanya mengaku sempat dilarang Paspampres bertemu dengan Presiden Jokowi yang dalam kunjungannya juga didampingi Ibu Iriana.
"Iya sempat tidak diperbolehkan (Paspampres)," tandas Rafif.
Selain sempat dilarang, keduanya mengaku takut saat harus bertanya kepada Presiden Jokowi. Keduanya takut jika salah mengajukan pertanyaan.
"Padahal yang ditanyakan hanya dua. Pertama suka duka Pak Jokowi sebagai presiden dan kedua, pesan beliau kepada pelajar seperti Khalifa dan Rafif," ungkap Mulyanto, pembina Ekskul Wartawan Cilik (Warcil) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, saat dijumpai dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Untuk hadiah dari Presiden Jokowi, baik Khalifa maupun Rafif mengaku mendapat uang Rp 50 ribu dan satu pak buku tulis.
Mengetahui sulitnya bertemu dengan Presiden Jokowi, Khalifa dan Rafif kompak mengakui jika pekerjaan sebagai wartawan tidaklah mudah. Bahkan Khalifa yang kesehariannya kerap disapa Ifa ini mengaku tak bercita-cita menjadi wartawan.
"Jadi wartawan itu harus sabar dan ngomongnya nggak boleh ketus," tukas Ifa yang bercita-cita ingin menjadi game development ini.
Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Edy Susanto mengungkapkan jika kedua anak didiknya tersebut sudah bersiap menunggu di Pasar Pucang sejak jam 12.00 WIB. Padahal momen pertemuan dengan Presiden baru terjadi di jam 15.30.
Sempat putus asa karena tak kunjung bertemu, namun Edy bersama pembina Ekskul Warcil terus memompa semangat Ifa dan Rafif.
ADVERTISEMENT
"Saya terus semangati mereka agar tidak putus asa. Mereka harus yakin kalau bisa bertemu dengan bapak Presiden. Alhamdulillah akhirnya bisa bertemu saat keluar dari pasar selesai beliau kunjungan," terangnya.
Edy lantas berkisah jika awal mula Ifa dan Rafif dapat mewawancarai Presiden Jokowi karena inisiatif dari sekolahnya.
"Jadi dari Diknas kan minta disiapkan 50 siswa untuk menyambut Presiden Jokowi di sekitar Pasar Pucang, kami berinisiatif untuk sekalian menyiapkan Ifa dan Rafif agar punya kesempatan wawancara Bapak Presiden karena sebelumnya anak-anak Ekskul Warcil sudah pernah wawancara Bapak Eri (Wali Kota Surabaya) dan Ketua PP Muhammadiyah," tukasnya.