Cerita Kakek Sumino di Surabaya, Membuat Wayang dari Kardus Bekas

Konten Media Partner
7 November 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumino dan wayang kardus buatannya. Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sumino dan wayang kardus buatannya. Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiap 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Wayang merupakan kreasi seni yang sarat makna. Namun sayang, peminat sejarah wayang dan penontonnya makin turun dari tahun ke tahun. Untuk menarik perhatian generasi muda menyukai wayang, Sumino membuat wayang dari kardus bekas.
ADVERTISEMENT
"Kalau kulit kan mahal, makanya saya mencari alternatif bahan baku lain seperti kertas kardus bekas yang banyak saya jumpai di sekitaran sini," ujar Sumino saat dikunjungi Basra di kediamannya, Kamis (7/11).
Pria berusia 73 tahun ini sudah membuat wayang dari kardus bekas sejak 1980-an. Wayang-wayang ini diberikan secara cuma-cuma oleh Sumino pada peminatnya.
Saking cintanya dengan wayang, Sumino memang membuat wayang untuk sang cucu dan siapa pun yang menginginkannya.
Kardus bekas pembungkus ubin dipilih Kakek Sumino untuk membuat wayang. Kardus jenis ini jauh lebih kuat dan tak mudah berubah bentuk seperti kardus biasa.
"Kalau menggunakan kardus biasa kurang bagus hasilnya, kurang padat begitu. Kalau pakai kardus bekas pembungkus ubin, itu lebih bagus," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk durasi pembuatan wayang, Kakek Sumino tak bisa memprediksikan karena dikerjakan saat ia senggang. Mulanya, kardus bekas yang telah dipilih terlebih dahulu digambar polanya sesuai karakter wayang yang diinginkan. Kemudian dipotong, digambar motif, lalu diwarnai hingga menyerupai wayang kulit.
"Mewarnainya ini yang biasanya lama, harus telaten dan teliti ngecatnya. Kalau yang depan sudah kering baru bisa ngecat baliknya," tukas Kakek Sumino.
Kakek Sumino tidak hanya membuat wayang dari tokoh pewayangan seperti Pandawa, Kurawa, Punakawan, hingga Wisanggeni, tapi juga dalam bentuk binatang.
Meski wayang yang dibuatnya cukup banyak, kakek Sumino belum berencana untuk memasarkan hasil karya wayangnya secara umum. Wayang-wayang yang dibuatnya ditumpuk dalam sanggar sederhana di lantai dua rumahnya.
"Sekarang wayangnya dibuat latihan cucu, karena dia kan suka Dalang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kakek Sumino mengungkapkan saat ini sedang dalam proses mengembalikan kesenian reog dan karawitan yang dulu sempat rutin ada di kampungnya.
Jika nantinya keinginan itu terwujud, Kakek Sumino ingin wayang kardusnya digunakan untuk anak-anak belajar.
"Ya supaya kampungnya guyub, dengan tetangga bisa kumpul, seperti di desa. Masak dengan tetangga enggak saling kenal, kan ndak bener itu," pungkasnya.