Cerita Mahasiswa Unesa Saat Dikarantina di Natuna: Kami Dibikin Tetap Happy

Konten Media Partner
19 Februari 2020 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pramesti (depan-kanan) bersama mahasiswa Unesa di Natuna. Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pramesti (depan-kanan) bersama mahasiswa Unesa di Natuna. Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Suasana karantina ratusan WNI di Natuna beberapa waktu lalu ternyata jauh dari kesan seram. Menurut pengakuan Pramesti Ardita Cahyani, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang ikut dikarantina, ia dan ratusan WNI yang lain merasa santai, nyaman, dan tidak merasa tertekan.
ADVERTISEMENT
"Karena di sana (Natuna) semua fasilitas sudah disiapkan ada tempat karaoke, untuk bermain tenis meja, dan lain-lain. Terus TNI yang bertugas dan tim dari Kemenkes juga bisa mengubah kecemasan kami semua untuk kembali bahagia," ungkap Pramesti pada Basra, Rabu (19/2).
Selain itu, beragam kegiatan positif untuk mengembalikan semangat para mahasiswa dan WNI ini dilakukan. Mulai dari senam bersama, makan bersama, hingga pemeriksaan rutin.
"Kalau pemeriksaan rutinnya, sehari dua kali. Pagi dan malam untuk cek suhu tubuh. Kalau siangnya ada cek tensi darah," jelas mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Confusius Institute Surabaya ini.
Pramesti pun mengaku senang, lantaran masa-masa mendebarkan itu sudah ia lalui. Bahkan kini, ia sudah kembali di tengah-tengah keluarga.
Pramesti bersama delapan mahasiswa Unesa sejak Sabtu (15/2) telah tiba di Surabaya, setelah menjalani karantina dan serangkaian tes kesehatan selama 14 hari di Natuna.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sebelum kembali ke Tanah Air, sembilan mahasiswa Unesa ini tengah berada di Wuhan, China untuk menempuh pendidikan di Central China Normal University (CCNU) Wuhan.
Di mana, pada saat itu Virus Corona tengah mewabah di Wuhan dan telah merenggut ratusan korban jiwa. Untuk itu, pemerintah akhirnya memulangkan WNI yang ada di Wuhan.
"Alhamdulillah, saya senang bisa kembali ke rumah. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan pihak Unesa yang telah membantu kami semua untuk kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat," kata Pramesti.
Ke depan, Pramesti ingin menikmati waktu luangnya bersama keluarga dan akan mencari kerja.
"Karena kebetulan beasiswa saya sudah selesai. Jadi untuk saat ini saya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, setelah itu baru kerja. Waktu dikarantina juga sempat ada panggilan interview, tapi saya belum bisa datang. Mungkin seminggu lagi saya akan memenuhi panggilan tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT