Konten Media Partner

Cerita Miska, Remaja 15 Tahun yang Lolos SNBP Prodi Teknologi Sains Data Unair

1 April 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miska Chirzia, salah satu peserta termuda yang diterima Universitas Airlangga (Unair) lewat jalur SNBP.
zoom-in-whitePerbesar
Miska Chirzia, salah satu peserta termuda yang diterima Universitas Airlangga (Unair) lewat jalur SNBP.
ADVERTISEMENT
Lolos dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di perguruan tinggi negeri (PTN) favorit merupakan impian besar bagi banyak siswa.
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali Miska Chirzia, salah satu peserta termuda yang diterima Universitas Airlangga (Unair) lewat jalur SNBP.
Remaja 15 tahun 10 bulan ini berhasil lolos dalam program studi (prodi) S1 Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.
Miska tak menyangka, jika ia berhasil masuk dalam prodi terketat ke-9 SNBP di Unair dengan rasio keketatan sebesar 6,14 persen.
“Sudah tahu (keketatan teknologi sains data di Unair). Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari prodi teknologi sains data. Karena itu memang keinginan saya,” kata Miska, Sabtu (1/4).
Miska bercerita, saat berusia lima tahun ia tidak menempuh pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) terlebih dahulu, namun langsung mengikuti Sekolah Dasar (SD).
ADVERTISEMENT
Dan saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), ia mengambil program Sistem Kredit Semester (SKS) yang mana hanya menempuh pendidikan SMA selama dua tahun atau lebih cepat satu tahun dari batas waktu normal.
Untuk bisa lolos dalam program SKS, Miska harus melewati dua tahap seleksi. Pertama berdasarkan nilai rapor dan keaktifan belajar saat pembelajaran daring.
Kedua, melakukan tes ujian mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris, serta tes Intelligent Quotient (IQ).
Selain itu, ia juga harus konsisten dalam mempertahankan prestasi akademiknya usai diterima dalam program SKS.
“Setelah lulus seleksi dan diterima di SKS dua tahun, nantinya setiap semester ada seleksi lagi. Apabila nilainya turun atau nilainya tidak memenuhi kriteria minimum yang diharapkan sekolah, maka bisa dikeluarkan dari SKS dua tahun,” terang mahasiswi dari SMAN 2 Kudus ini.
ADVERTISEMENT
Hal yang juga menginspirasi dari pencapaian Miska yaitu ia tidak mengikuti kursus apa pun selama menjalani masa sekolah. Ia hanya bermodalkan belajar mandiri dan motivasi untuk membanggakan keluarga.
Kini Miska tengah memetik buah dari hasil kerja kerasnya dengan berhasil lolos SNBP di pilihan pertama sesuai minatnya. Menurutnya, prodi teknologi sains data yang ia pilih memiliki prospek karier yang bagus.
“Ketika jadi mahasiswa nanti, saya ingin memperbanyak pengalaman dan mencoba hal-hal baru di dunia perkuliahan sehingga cita-cita saya jadi data scientist bisa tercapai,” pungkasnya.