Konten Media Partner

Cerita Putri, 3 Tahun Dampingi Anak-anak Jalanan di Surabaya Belajar Baca Tulis

12 November 2023 14:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak jalanan yang belajar baca tulis di kawasan jalan Prof Dr Moestopo Surabaya, Sabtu (11/11) sore. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak jalanan yang belajar baca tulis di kawasan jalan Prof Dr Moestopo Surabaya, Sabtu (11/11) sore. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sabtu (11/11) sore puluhan anak berkostum pahlawan duduk bersila beralaskan tikar. Memangku buku tulis, mereka terlihat serius mendengarkan penjelasan Tri Wahyuni, perempuan yang selama 3 tahun terakhir menjadi relawan mendampingi puluhan anak-anak jalanan ini belajar.
ADVERTISEMENT
Suara klakson kendaraan bermotor yang bersahutan tak mengganggu mereka menyimak setiap penjelasan dari sang guru. Ini merupakan pemandangan yang selalu tersaji setiap Sabtu dan Minggu sore di sebuah lahan kosong di sebelah Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya.
Tri Wahyuni atau yang kerap disapa Putri terlihat cukup sabar meladeni setiap pertanyaan anak didiknya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang berteriak ketika bertanya kepada Putri.
"Ya begitulah anak-anak ini, selalu nggak sabaran kalau bertanya," tutur Putri saat ditemui Basra disela kegiatan mengajarnya.
Bagi Putri, mengajar anak-anak jalanan memiliki tantangan tersendiri. Sikap yang cenderung seenaknya sendiri menjadi hal yang lumrah bagi anak-anak jalanan tersebut.
"Mereka dari jalanan ya, otomatis kita harus ekstra sabar. Tapi kita juga harus memotivasi mereka untuk belajar bersikap yang baik, mengajarkan mereka sopan santun," jelas perempuan berhijab ini.
ADVERTISEMENT
"Mereka kan adabnya kurang, di sini kita ajarkan mereka bagaimana harus bersikap kepada yang lebih tua. Misalnya salim (mencium tangan) ketika bertemu," imbuhnya.
Meski bersikap cenderung seenaknya sendiri, namun Putri cukup takjub akan semangat anak-anak tersebut kegiatan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Semangat belajar mereka cukup tinggi. Mereka selalu rutin datang setiap Sabtu dan Minggu sore, jarang sekali mereka enggak datang. Nah semangat mereka ini yang jadi motivasi bagi kita untuk memberikan mereka yang terbaik," tandasnya.
Kegiatan belajar mengajar tersebut merupakan kegiatan yang digagas Komunitas Gemes (Gerakan Mengajak Sedekah) untuk anak-anak jalanan sejak 2019 silam. Jika awalnya hanya belasan anak yang ikut, kini kegiatan belajar tersebut diikuti lebih dari 50 anak jalanan yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan.
ADVERTISEMENT