Cerita Raymond, Bawa Produk Perabot UMKM Unjuk Gigi di Level Internasional

Konten Media Partner
21 Oktober 2022 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raymond Tjiadi (kanan), pemilik usaha Lumosh Fine Ceramic. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Raymond Tjiadi (kanan), pemilik usaha Lumosh Fine Ceramic. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan pelaku UMKM asal Surabaya, Lumosh Fine Ceramic. Produsen keramik handmade untuk perabot rumah tangga ini mendapatkan kesempatan mengenalkan produk mereka ke publik dunia.
ADVERTISEMENT
Produk buatan Lumosh Fine Ceramic menjadi salah satu suvenir resmi di rangkaian side event Road to Presidensi KTT G20 di Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
“Kami memang sebelumnya ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) seperti workshop dan seminar. Setelah berjalan dua tahun, pihak Kemenperin menghubungi kami dan meminta kami untuk ikut terlibat pembuatan suvenir dalam rangkaian KTT G20 di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu," jelas Raymond Tjiadi, pemilik usaha Lumosh Fine Ceramic, kepada Basra, Jumat (21/10).
Adapun jenis produk dari Lumosh yang dijadikan souvenir dalam event internasional tersebut berupa tumbler.
Keterlibatan Lumosh untuk menyajikan buah tangan bagi para tamu undangan di event tersebut diakui Raymond tidaklah mudah. Kemenperin menginstruksikan untuk mengikuti konsep dari KTT G20, mulai dari warna dan juga desain.
ADVERTISEMENT
"Kami memberikan penawaran lima desain yang dipilih penyelenggara. Dari lima desain tersebut, terpilih dua desain yang dijadikan buah tangan para tamu undangan KTT G20. Mereka minta kami untuk mengikuti konsep dari G20. Jadi kami dikasih detail-detailnya, seperti warna hingga desain yang Indonesia banget,” papar pemuda berkacamata ini.
Total ada 100 tumbler produksi Lumosh yang dijadikan buah tangan dalam event tersebut.
Lumosh sendiri dikatakan Raymond merupakan usaha keluarga yang berdiri sejak 1992. Di tahun 2016, Raymond dan dua orang lainnya pada tahun 2016 mulai mengelola Lumosh.
Sebagai anak muda, ketiganya mengerti betul kondisi pasar dan potensi yang bisa digarap. Akhirnya, mereka berinisiatif menggabungkan produk berbahan keramik dengan bahan lain, seperti kayu namun tetap mempertahankan model yang ada. Seperti cangkir dikombinasi bahan kayu, atau keramik dengan finishing corak kayu dengan bermain dengan reaksi warna, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT