Konten Media Partner

Cerita Rayyan Lolos Seleksi Beasiswa Santri di Unusa Usai 2 Kali Gagal

19 September 2024 7:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ainun Rayyan. Foto: Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ainun Rayyan. Foto: Dok. pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berkali-kali gagal meraih beasiswa santri tak menjadikan Ainun Rayyan menyerah. Tiga tahun berturut-turut mengikuti seleksi beasiswa santri, Rayyan akhirnya bisa lolos di tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah tiga tahun berturut-turut mengikuti seleksi, Alhamdulillah lolosnya baru di tahun ini," ujar santri asal Sulawesi Tenggara ini, kepada Basra, Kamis (19/9).
Saat ini Rayyan telah resmi menjadi mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Bahasa Inggris.
Lolos sebagai penerima beasiswa santri, Rayyan akan menjalani masa studi di Unusa secara gratis. Selain itu, Rayyan juga berhak tinggal di asrama yang disediakan Unusa.
"Alhamdulillah tinggal di asrama yang letaknya cukup dekat dengan kampus," tutur Rayyan.
Lolos sebagai penerima beasiswa santri bukan hal yang mudah bagi Rayyan. Ia harus mengikuti ujian seleksi di bulan Juli-Agustus secara online. Setidaknya ada tiga kali tahap seleksi yang harus dilalui Rayyan.
ADVERTISEMENT
"Ujian seleksinya secara online karena diikuti santri dari seluruh Indonesia. Ada tiga kali ujian yang dilakukan di bulan Juli dan Agustus," terang Rayyan.
Meraih beasiswa memang sudah menjadi keinginan Rayyan. Pasalnya, dengan cara ini Rayyan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Sehingga meski pernah gagal, Rayyan tak menyerah untuk mencoba kembali.
"Rayyan memang ingin kuliah tapi kan biaya kuliah itu mahal. Alhamdulillah Rayyan dapat beasiswa, jadi Rayyan bisa kuliah," imbuh anak kedua dari 4 bersaudara ini.
Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) ini merupakan program unggulan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyiapkan sumberdaya manusia dari kalangan santri yang unggul. Tahun ini, PBSB dibuka pada pilihan 35 perguruan tinggi mitra dan 97 program studi melalui skema pemanfaatan Dana Abadi Pesantren (DAP).
ADVERTISEMENT
Kuota beasiswa bagi santri tahun ini ada 1.000 santri untuk melanjutkan studi ke jenjang Strata satu (S1), Strata dua (S2), dan Strata tiga (S3). Unusa menjadi salah satu kampus yang ditunjuk Kemenag sebagai tempat kuliah bagi santri penerima PBSB.
Menurut Rayyan, program beasiswa santri dapat memberikan kesempatan yang luas bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Tidak banyak santri yang punya kesempatan untuk bisa melanjutkan kuliah, dan beasiswa santri cukup berarti bagi kami para santri untuk bisa kuliah," tutur mahasiswa yang didapuk sebagai Ketua Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) Unusa.
CSSMoRA merupakan organisasi yang mewadahi santri penerima beasiswa santri berprestasi (PBSB). Di Unusa ada 14 mahasiswa yang bergabung dengan organisasi ini.
ADVERTISEMENT
Rayyan lantas berpesan kepada para santri lainnya untuk tak berputus asa mengikuti selesai beasiswa santri. Baginya, kegagalan adalah sukses yang tertunda.
"Dan itu sudah saya terapkan pada diri saya sendiri," tandasnya.