Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Cerita Remaja di Surabaya yang Ingin Jadi Tentara Usai Ikut Sekolah Kebangsaan
26 Februari 2023 7:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi Pemkot Surabaya dengan menggandeng Lanudal Juanda telah berjalan selama 6 hari. Sekolah Kebangsaan angkatan pertama ini diikuti 48 siswa dari jenjang SMP hingga SMA/SMK. Setiap hari puluhan remaja tersebut digembleng agar menjadi pribadi yang lebih disiplin sekaligus mandiri.
ADVERTISEMENT
"Di Sekolah Kebangsaan ini dia (remaja) akan didik oleh pelatih dari Lanudal Juanda untuk membekali mental dan kedisiplinan, dan kemandirian. Di mana itu nanti akan menunjang wawasan terkait nasionalisme mereka," jelas Mayor laut (P) Iwan Purwanto, Pasops Lanudal Juanda, kepada Basra disela kegiatan Sekolah Kebangsaan, Sabtu (25/2) sore.
"Hingga ke depannya setelah mereka mengikuti kegiatan ini dia akan dijadikan dari pihak Wali Kota (Surabaya) seperti duta bagi sekolah ataupun lingkungannya," sambungnya.
Mayor Iwan mengatakan, dengan menjadikan remaja lulusan Sekolah Kebangsaan ini sebagai duta diharapkan dapat menularkan terkait kedisiplinan dan rasa nasionalisme pada lingkungan sekitarnya.
Mayor Iwan melanjutkan, ke depannya Sekolah Kebangsaan ini akan diikuti tidak hanya diikuti dari kalangan pelajar tapi juga melibatkan para pegawai di instansi Pemkot Surabaya.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta Sekolah Kebangsaan, Muhammad Faiq (15), mengaku senang bisa mengikuti Sekolah Kebangsaan di Lanudal Juanda. Pasalnya tidak hanya belajar tentang nilai-nilai kedisiplinan maupun kemandirian, dirinya juga berkesempatan melihat langsung bahkan duduk di balik kemudi Heli NBell, yang menjadi salah satu kebanggaan institusi TNI Angkatan Laut.
"Tidak semua anak punya kesempatan naik helikopter TNI AL. Jangankan naik, melihat secara langsung saja pasti tidak bisa," kata Faiq.
Jika Faiq terkesima dengan helikopter milik TNI AL, maka lain halnya dengan Romadhon yang mengaku jika Sekolah Kebangsaan ini di luar ekspektasinya.
"Iya di luar ekspektasi. Tadinya saya kira Sekolah Kebangsaan itu biasa-biasa saja, bisa bebas mau ngapain seperti di rumah, ternyata enggak gitu. Di sini harus benar-benar disiplin," tutur pelajar SMK ini.
ADVERTISEMENT
Selama mengikuti Sekolah Kebangsaan Romadhon juga mengaku rutin melaksanakan salat jamaah, hal yang hampir tidak pernah dilakukannya sebelumnya. Bahkan selama mengikuti Sekolah Kebangsaan, Romadhon juga harus disiplin dalam segala hal, termasuk soal jam tidur dan bangun tidur.
Bahkan dengan mengikuti Sekolah Kebangsaan ini, Romadhon mengaku terinspirasi untuk menjadi seorang tentara.
"Pengen jadi tentara. Keren saja melihat kakak-kakak pelatih di sini. Mereka disiplin dan juga tegas," tandasnya.
Romadhon pun menghimbau teman-teman sebayanya untuk juga mengikuti Sekolah Kebangsaan di Lanudal Juanda.
"Ayo rek melok Sekolah Kebangsaan, keren pokok e. Aku wis ngerasakno dhewe. (Ayo rek ikut Sekolah Kebangsaan, keren pokoknya. Aku sudah merasakannya sendiri)," tukasnya.