Konten Media Partner

Cerita Rizky Ridho, Daftar Kuliah karena Ingin Jadi Pelatih di Kampung

2 November 2022 6:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizky Ridho (paling kanan) bersama tiga punggawa Persebaya lainnya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rizky Ridho (paling kanan) bersama tiga punggawa Persebaya lainnya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Tiga pemain Persebaya Rizky Ridho Ramadhani, Koko Ari, dan Andre Oktaviansyah resmi mendaftar kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) pada Selasa (1/11). Ketiganya menyusul jejak Alwi Slamat dan Muhammad Hidayat yang telah lebih dulu mendaftar kuliah di UM Surabaya.
ADVERTISEMENT
Rizky Ridho, pria kelahiran Surabaya 21 November 2001 yang berposisi sebagai bek tengah tersebut namanya kian melejit saat masuk skuat Persebaya U-20, bahkan di balik usianya yang masih sangat muda Rizky Ridho langsung dipromosikan ke tim Persebaya Senior sejak tahun 2020 hingga sekarang.
Menurut keterangannya, Rizky Ridho akan mengambil Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Surabaya.
Ridho mengaku bahwa dorongan ia melanjutkan studi selain keinginannnya sendiri juga dorongan kuat dari orang tuanya. Menurutnya, pendidikan menjadi hal penting yang tidak boleh dikesampingkan karena itu sebagai bekal atau pedoman dirinya ke depan.
“Awalnya saya ragu untuk kuliah karena takut tidak bisa membagi waktu, tapi pas tahu di UM Surabaya ada fasilitas khusus dan kurikulum khusus untuk para atlet, saya lega, tentu itu akan sangat membantu,” kata Ridho, Selasa (1/11) malam.
ADVERTISEMENT
Rupanya selain kepiawaiannya menjadi atlet, Ridho juga memiliki cita-cita mulia yakni ingin menjadi pelatih di kampungnya. Ia merasa kesuksesannya hari ini bermula dari kampung dan lapangan kecil di daerah Simo Gunung Kramat, Surabaya.
“Kalau di kampung saya lebih bisa bermanfaat dan bisa membantu banyak orang,” kata dia.
Sementara itu, Koko Ari pemain andalan yang mendapatkan julukan The Rising Star Persebaya dan berposisi sebagai bek kanan mengambil jurusan yang sama dengan Rizky Ridho yakni Program Studi (Manajemen).
Saat ditanya mengenai alasan mengapa memilih prodi Manajemen, rupanya pria kelahiran Surabaya tersebut menyebut Prodi Manajemen sangat dekat dengan kehidupannya. Salah satunya ingin mendalami manajemen sport.
Berbeda dengan Ridho dan Koko, Andre Oktavinsyah memilih Prodi Ilmu Hukum di UM Surabaya. Atlet yang mendapat julukan Si Kobra tersebut memang memiliki ketertarikan pada bidang hukum.
ADVERTISEMENT
Rizky, Koko, dan Andre, ketiganya masuk UM Surabaya melalui jalur beasiswa atlet yang diberikan UM Surabaya secara penuh.
Sebagai penerima beasiswa atlet, ketiganya mengucapkan banyak terima kasih kepada UM Surabaya karena menjadi kampus yang sangat peduli dengan pendidikan atlet yang tidak hanya di Jawa Timur melainkan atlet di seluruh Indonesia.
Ketiganya optimis bisa mengatur waktu antara kuliah dan karier sepak bolanya. Mereka berharap bisa menjalankan keduanya dengan baik.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono menjelaskan terkait program pemberian beasiswa kepada atlet tidak hanya dilakukan untuk kali pertama. Melainkan telah dilakukan pada beberapa tahun sebelumnya.
“Ini tahun ke lima UM Surabaya konsisten memberikan beasiswa penuh kepada para atlet. Tidak hanya atlet pemain Persebaya, namun juga atlet seluruh Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di UM Surabaya,” jelas Suko.
ADVERTISEMENT
Bahkan Suko meminta kepada para atlet yang menjadi mahasiswa baru UM Surabaya untuk menularkan semangat kepada atlet-atlet yang lain agar terus melanjutkan pendidikan.
Ia menyebut pemberian beasiswa ini sebagai upaya universitas dalam berkontribusi pada olahraga di Indonesia, sekaligus mendorong mahasiswa yang memiliki prestasi olahraga agar terus mengembangkan kemampuannya.
“Selain mendapatkan kurikulum khusus, Atlet yang diterima akan mendapatkan hak dengan dibebaskan uang gedung, dana pendidikan dan bebas biaya formulir,” kata Suko lagi.
Suko sangat berharap ilmu yang didapatkan para atlet di UM Surabaya akan sangat bermanfaat di kemudian hari, ketika sudah tidak lagi menjadi atlet lagi.