Cerita Rombongan Pengantar Haji dari Madura, Rela Sewa Bus Hingga Bawa Bekal

Rombongan pengantar jemaah haji dari Madura, yang memadati pintu gerbang Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (9/5). Foto: Masruroh/Basra

Pengantar rombongan jemaah haji asal Pulau Madura, membeludak di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (9/5) siang. Dari pantauan Basra, mereka memenuhi pintu gerbang Asrama Haji Sukolilo yang memang tertutup rapat.

Mereka berasal dari 3 kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Jemaah haji dari ketiga kabupaten tersebut memang dijadwalkan masuk Asrama Haji Sukolilo mulai tadi malam hingga pagi hari ini.

Dari pantauan Basra, tak hanya memenuhi gerbang asrama haji, rombongan pengantar jemaah haji itu juga terlihat menggelar tikar di depan asrama haji. Mereka duduk di atas gelaran tikar seraya menikmatinya bekal yang secara khusus dibawa dari tempat asalnya.

"Tadi bawa bekal dari rumah. Naik bus ke sini," ujar Suli, salah satu pengantar rombongan haji dari Kabupaten Sampang.

Gadis berhijab itu mengatakan, jika kedatangannya ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk menjenguk sang nenek yang telah masuk asrama haji pada Kamis (8/5) malam.

"Saya sampai sini tadi jam 8, berangkat (dari Sampang) jam 6an, sama saudara dan tetangga," imbuh Suli.

Seperti Suli, Kusman, pengantar jemaah haji dari Bangkalan, datang ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya naik bus. Kusman secara khusus datang untuk menemui sang kakak yang dijadwalkan terbang ke tanah suci besok pagi.

"Naik bus, ada yang mobil. Ngantar kakak yang naik haji," tutur Kusman.

Antusias para pengantar jemaah haji dari Pulau Madura tersebut merupakan tradisi saat musim ibadah haji sebagai penghormatan dan pamitan sebelum ditinggalkan untuk berangkat ke tanah suci.

Keluarga, kerabat, dan tetangga berpamitan dan melepas jemaah haji sebelum akhirnya ditinggal pergi menunaikan haji selama 40 hari lamanya.