Cerita Roosie Setiawan, Pakar Membaca Nyaring di Indonesia

Konten Media Partner
29 April 2019 5:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roosie Setiawan. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Roosie Setiawan. Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Roosie Setiawan, namanya dikenal luas karena mempopulerkan kebiasaan membaca nyaring (read aloud). Metode membaca nyaring memang terbilang sederhana, orang tua cukup membacakan minimal satu cerita setiap hari dengan artikulasi dan intonasi yang jelas, sehingga anak bisa dengan tepat memahami arti kata-kata tersebut.
ADVERTISEMENT
Roosie sebenarnya sudah mempraktikkan metode membaca nyaring sejak dua anaknya masih kecil. Saat itu Roosie belum tahu kalau ada tutorial membaca nyaring yang dibukukan. Secara rutin Roosie membacakan buku cerita setiap hari untuk anak-anaknya. Tanpa disadari, saat masuk usia balita dua anaknya sudah mampu membaca dengan sendirinya.
Roosie mulai berkenalan dengan konsep membaca nyaring pada 2007. Seorang kawan Roosie yang berprofesi sebagai story teller meminjamkannya buku berjudul 'Read Aloud Handbook' karya Jim Trelease.
"Saya merasa buku itu seperti saya. Karena apa yang ditulis persis seperti apa yang dulu saya lakukan terhadap anak saya. Sejak saat itu saya merasa harus membagikan buku itu kepada para orang tua di Indonesia dan mulai berkomitmen mensosialisasikan read aloud," ungkap Roosie pada Basra (27/4).
ADVERTISEMENT
Roosie pun mencari buku Jim Trelease hingga baru ketemu di Kuala Lumpur satu tahun kemudian. ''Susah banget dapet bukunya, waktu itu saya dapat di Kuala Lumpur. Saya dapat itu pun tinggal satu-satunya dan sampu)lnya sudah coklat," ungkap Roosie yang juga SATGAS Gerakan Literasi Sekolah Dikdasmen Kemendikbud Republik Indonesia ini.
Setelah mendapatkan buku yang dia cari, Roosie pun meminta izin pada sang penulis untuk menerjemahkan buku tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Menurutnya, buku ini harus dibaca oleh semua orang tua di Indonesia, karena ia yakin dengan membaca nyaring bisa mengubah generasi Indonesia menjadi generasi yang gemar membaca.
Kini, Roosie berharap gerekan membaca nyaring bisa menjadi kegiatan nasional. Ini karena metodenya sederhana, cukup membacakan 1 cerita untuk anak dengan pelafalan kata dan bunyi secara jelas, mengenalkan anak intonasi sedih, senang, kecewa, dan marah dengan tepat, sehingga anak bukan hanya bertambah kosakatanya tapi juga bisa mengekspresikan perasaannya. (Reporter : Asiah Nur Amanah / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT