Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Cerita Salsa, Lulus Sarjana di Usia 20 Tahun dengan IPK 3,56
19 Maret 2023 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bagi Salsabila Aulia Fitri, usia muda bukan sebuah halangan untuk mencapai prestasi. Karena menurutnya semua orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama.
ADVERTISEMENT
Begitulah ungkapan remaja 20 tahun ini ketika dinobatkan sebagai wisudawan termuda jurusan Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Semua orang merupakan first timer di aspeknya masing-masing,” ungkap Salsa, Minggu (19/3).
Salsa bercerita, semasa di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia menempuh pendidikan akselerasi. Hal inilah yang menjadi semangatnya untuk melanjutkan pendidikan dengan lulus 3,5 tahun di jenjang sarjana.
Selama studi, Salsa mengatakan bahwa manajemen waktu adalah salah satu pelajaran berharga yang didapatkan. Bahkan ia juga pernah tergabung di beberapa organisasi seperti tim robot underwater Banyubramanta dan National Association of Corrosion Engineers (NACE) Student Chapter ITS.
“Tak kalah penting, pengalaman magang juga banyak saya ikuti untuk memperkuat kompetensi diri,” ungkapnya
ADVERTISEMENT
Lahir dan besar di lingkungan yang melek akan kemaritiman, membuat Salsa percaya bahwa kontribusi generasi muda dalam dunia maritim juga sangat diperlukan. Untuk itu, setelah lulus nantinya Salsa juga ingin berkarier sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya selama ini.
Latar belakang tersebut sejalan dengan judul Tugas Akhir (TA) yang diangkatnya yaitu Optimasi Pemilihan Propeller Akibat Penggantian Mesin Induk Kapal Dharma Rucitra 3. Salsa mengatakan bahwa topik ini diangkat berdasarkan studi kasus nyata milik perusahaan kapal tersebut.
Dalam kasusnya, kapal tersebut mulanya mengalami insiden hampir tenggelam di dekat pelabuhan. Namun karena adanya urgensi agar kapal segera dioperasikan, penggantian mesin berupa optimasi propeller dengan mesin baru perlu dilakukan.
Gadis asal Sidoarjo ini mengungkapkan bahwa sejauh mana ia berkarya, akademik tetap menjadi prioritas utamanya. Prinsip inilah yang mengantarkannya meraih predikat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56.
ADVERTISEMENT
“Jika ada keinginan, selalu yakin pasti bisa terjadi atas seizin Allah, yang terpenting bagi kita adalah senantiasa berdoa dan berusaha,” ucapnya.
Walaupun terbilang cepat dan penuh prestasi, perjalanan studi wisudawan termuda ini juga selalu menemukan rintangan yang harus dihadapi.
Namun, ia selalu percaya bahwa kesempatan tidak mungkin datang kedua kalinya. Itulah yang membuatnya tidak menyerah untuk berkarya di tengah kesibukan kuliah yang padat.
“Pengalaman itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan lewatkan jika ada kesempatan yang datang,” pungkasnya.