Konten Media Partner

Cerita Tasya Mampu Kuliah Secara Mandiri dari Cuan Hasil Bisnis Buket Bunga

15 September 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tasya raup cuan dari bisnis bucket bunga. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Tasya raup cuan dari bisnis bucket bunga. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan impian bagi sebagian siswa SMA. Namun tak semua lulusan SMA bisa kuliah, salah satunya karena terkendala biaya. Hal ini juga sempat dialami Tasya, lulusan SMAN 1 Kedungdung Sampang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Lulus SMA pasti ingin kuliah tapi kalau kuliah biayanya kan mahal. Alhamdulillah saya punya usaha yang bisa membiayai kuliah saya," tutur Tasya yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta, kepada Basra, (14/9).
Perempuan 21 tahun ini patut berbangga, usaha buket bunga yang dirintisnya sejak 2020 mampu menopang biaya kuliahnya. Sehingga Tasya tak perlu merepotkan kedua orang tuanya untuk biaya kuliah.
Ada cerita menarik di balik sukses Tasya menjalankan bisnis buket bunga. Tasya mengaku awalnya iseng memposting buket bunga kreasinya yang dibuat khusus untuk sang kakak saat wisuda.
"Awalnya iseng posting di medsos, buket bunga untuk wisuda kakak. Banyak yang komen, nanya beli di mana. Dari situ akhirnya terima banyak pesanan untuk bikin buket bunga," tutur Tasya.
ADVERTISEMENT
Tasya mengaku keterampilannya membuat buket bunga mulai terasah sejak mengikuti program double track di sekolah.
"Pas ikut double track itu saya pilih bidang keterampilan. Saya diajari cara mengolah limbah kertas dan sebagainya menjadi barang bermanfaat," imbuh Tasya.
Menjalankan usaha buket bunga, Tasya meraup keuntungan hingga Rp 1 juta setiap bulannya. Namun keuntungan ini akan bertambah hingga tiga lipat lebih jika musim kelulusan sekolah atau kuliah tiba.
"Bisa sampai seratus buket bunga saya bikin kalau pas lagi musim kelulusan," tukasnya.
Setiap buket bunga yang dibuatnya, Tasya mematok harga mulai Rp 15 ribu hingga Rp 100 ribu. Ini tergantung isian dari bucket yang dibuat.
Saat ini tak hanya buket bunga yang dibuat Tasya tapi juga buket snack, suvenir hingga hantaran lamaran. Banyaknya pesanan yang diterima, membuat Tasya harus merekrut 2 orang pekerja untuk membantunya. Yang membanggakan, Tasya juga telah memiliki ruko di depan rumahnya untuk memajang aneka bucket kreasinya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang saya dibantu 2 pekerja, masih saudara sendiri. Alhamdulillah sudah ada ruko di depan rumah," pungkas Tasya.