Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cerita Warga Pengungsi Gedung Setan Surabaya Rayakan Natal di Balai RW
21 Desember 2024 8:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Natal harusnya menjadi momen yang membahagiakan bagi warga penghuni Gedung Setan Surabaya. Hari ini Sabtu (21/12) sejatinya mereka akan merayakan Natal bersama. Namun musibah robohnya atap bangunan peninggalan Belanda itu mengubur mimpi penghuninya merayakan Natal penuh suka cita.
ADVERTISEMENT
Dari 58 warga penghuni Gedung Setan, mayoritas merupakan warga Nasrani. Setiap Natal tiba, mereka akan merayakannya di sebuah gereja kecil di dalam Gedung Setan.
"Memang ada gereja di Gedung Setan karena mayoritas warga beragama Nasrani," ujar Yang Sukmono Catur, salah satu pengurus Gedung Setan, kepada Basra, (20/12).
Pria yang kerap disapa Antok ini melanjutkan, merayakan Natal tahun ini, anak-anak penghuni Gedung Setan bahkan sudah berlatih secara khusus. Mereka akan mempersembahkan sebuah tampilan khusus saat perayaan Natal.
Namun manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan. Kerja keras anak-anak penghuni Gedung Setan saat latihan untuk Natal harus dikubur dalam. Mereka tak akan bisa merayakan Natal di Gedung Setan yang menjadi tempat kelahiran mereka.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saya yang nantinya akan mengiringi mereka bernyanyi untuk Natal. Kami sudah berlatih sejak bulan Oktober dan rencananya hari Sabtu (21/12) kami akan merayakan Natal bersama di gereja (Gedung Setan)," ungkap Antok.
"Tapi sepertinya kami tidak bisa merayakan Natal secara meriah tahun ini," imbuhnya.
Antok bersama puluhan warga Gedung Setan hanya akan menggelar doa khusus Natal di Balai RW sebagai tempat tinggal mereka saat ini.
"Mungkin hanya doa bersama saja yang bisa kami lakukan di lokasi pengungsian untuk merayakan Natal tahun ini," tandasnya.