Konten Media Partner

Cerita Zainuri Tangkal Depresi Selama Jalani Pendidikan Dokter Spesialis

27 Juni 2024 6:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Mohammad Maksum Zainuri, SpB. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr Mohammad Maksum Zainuri, SpB. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjalani masa pendidikan yang relatif panjang, sekitar 6 tahun, rentan memicu terjadinya stres yang bisa berujung depresi bagi para calon dokter spesialis. dr Mohammad Maksum Zainuri, SpB memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres saat menjalani masa pendidikan sebagai dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya ketika sudah mulai ada tekanan atau pressure, saya kembali ke keluarga saya. Nantinya kita akan menemui jalan keluarnya sendiri," ujarnya saat ditemui Basra usai pengukuhan dokter spesialis FK Unair, (26/6).
Zainuri melanjutkan tekanan hampir setiap hari dirasakannya. Sehingga bertemu dengan keluarga menjadi salah satu obat mujarab meredam stres.
Baginya bertemu keluarga seperti melihat wajah buah hati tersayang bisa menjadi pelepas penat tersendiri.
Spesialis bedah menjadi tiga besar bidang dokter spesialis yang memiliki beban kerja tinggi.
"Pas mau jaga, kemudian mau operasi. Itu bisa jadi beban tersendiri. Apalagi pas mau ujian, itu rasanya kita stres banget," tutur pria asal Kediri ini.
Agar tak terlalu tertekan jelang ujian, Zainuri mengaku memiliki ritual khusus yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
"Saya sempatkan untuk telepon ibu saya. Setelah telepon ibu itu rasanya saya punya semangat luar biasa untuk ujian atau operasi," ungkapnya.
Menerapkan hobi juga dilakukan Zainuri untuk meminimalisir stres saat menjalani pendidikan sebagai dokter spesialis.
"Sudah pasti (menyalurkan hobi). Saya rutin main sepak bola setiap hari Rabu dan Jumat. Jadi bisa refreshing sejenak ya," tukasnya.
Berbagai hal yang dilakukan Zainuri tersebut terbukti ampuh meminimalisir dampak stres yang dialaminya.
"Stres pasti ada, tapi alhamdulillah nggak sampai sakit, apalagi depresi ya," tandasnya.