Coppertech, Alat Pembersih Udara dan Antivirus dari Nanopartikel Tembaga

Konten Media Partner
25 Juli 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima air purifier Coppertech oleh Azzah Dyah Pramata ST MT MEng PhD (kanan) kepada Direktur Utama RSUD Ibnu Sina Gresik dr Soni.
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima air purifier Coppertech oleh Azzah Dyah Pramata ST MT MEng PhD (kanan) kepada Direktur Utama RSUD Ibnu Sina Gresik dr Soni.
ADVERTISEMENT
Belum stabilnya kasus COVID-19 di Indonesia, masih menandakan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS menyalurkan dua unit pembersih udara (air purifier) antivirus berbasis Nano-Copper yang diberi nama Coppertech di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, Kabupaten Gresik.
Ketua tim Abmas, Azzah Dyah Pramata ST MT MEng PhD mengungkapkan, hasil penelitan ini merupakan pengembangan alat pembersih udara AERIS yang diciptakan beberapa waktu lalu.
“Bedanya, untuk produk Coppertech ini mempunyai jangkauan area lebih luas dan memiliki tambahan sistem yang lebih kompleks,” ungkapnya, Senin (25/7).
Azzah menuturkan, inovasi penelitian yang dilakukan dapat terwujud berkat penelitian gabungan dari program matching fund Kedaireka. Berhasil didanai oleh AUN-SEED JICA, penelitian yang dilakukan ini telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil mendapatkan partner kolaborasi mitra industri.
ADVERTISEMENT
“Pihak mitra yang melakukan modifikasi air purifier dengan fitur teknologi agar dapat bersaing dengan pasar. Sedangkan dari ITS sendiri berperan dalam pengembangan teknologi filter dengan penambahan Nano-Copper-nya,” tuturnya.
Menurut Azzah, Coppertech sendiri merupakan alat pembersih udara yang dapat menyaring partikel debu hingga membasmi virus. Hal ini karena Coppertech dilengkapi dengan teknologi yang memanfaatkan filter udara sekaligus disinfektan dengan bahan aktif Nano-Copper.
Penggunaan nanopartikel ini telah dikembangkan melalui penelitian, dan memberikan hasil 99 persen efektivitas antibakteri dalam waktu 30 detik dan antivirus kurang dari 11 menit kontak dengan filter.
Keunggulan lain dari alat ini adalah penggunaan remote operation dan smart detection yang dapat mengevaluasi kualitas udara, manampilkan kandungan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2,5), kelembaban, suhu, peringatan penggantian filter serta indikator kualitas udara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, adanya air purifier medical grade dengan memanfaatkan blower axial untuk menghisap udara di dalam ruangan dan memurnikannya melalui delapan tahap filtrasi.
Untuk filtrasi pertama, udara akan melewati pre-filtration yang berfungsi menyaring debu atau partikel, lalu udara akan diproses melalui cold catalyst, dan karbon aktif berbentuk comb untuk pembasmian bakteri. Dalam proses ini juga terdapat proses penghilangan formaldehyde yang biasanya terkandung dalam udara.
"Memasuki filter selanjutnya, terdapat proses penyaringan dengan Nano-Copper fiber. Nano-Copper bekerja sebagai filtrasi dengan bentuk larutan copper yang dicampur dengan partikel Ag (sebagai zat penstabil) yang selanjutnya disisipkan dalam nanofiber," jelasnya.
Lalu lapisan filter selanjutnya menggunakan HEPA 13 medical grade yang mempunyai fungsi sama yaitu menyaring bakteri lebih lanjut. Untuk dua filter terakhir, udara akan melewati UV sterilization dan anion release.
ADVERTISEMENT
Udara bebas mikroba yang keluar akan diproses oleh ionizer, sehingga udara menjadi lebih sehat dan murni. “Berbeda dengan AERIS, yang Nano-Copper-nya disisipkan pada filter HEPA, pada Coppertech filter Nano-Copper terpisah,” papar dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini.
Azzah mengatakan, jika penggunaan nanopartikel tembaga (Copper) digunakan karena murah dan efektif menghambat penyebaran virus lebih cepat. Ukurannya yang kecil dapat lebih cepat menghancurkan virus dan bakteri yang ada di udara.
Ke depan, penelitian ini dapat dilanjutkan, dan hilirisasi ini dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. “Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat membantu mencegah dan menanggulangi risiko penularan COVID-19 di kawasan rumah sakit,” pungkasnya.