Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Curah Hujan Tidak Menentu di Surabaya, Waspada Kejadian DBD
22 Maret 2025 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kota Surabaya sempat memprediksi kenaikan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Dinkes Surabaya meminta warga tetap waspada dan konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, peran Kader Surabaya Hebat (KSH) disetiap wilayah Kecamatan juga diharap mampu mencegah terjadinya kasus DBD di wilayah masing-masing.
Kasus DBD cenderung meningkat ketika curah hujan tidak menentu. Kondisi ini menyebabkan banyak genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Surabaya telah mengeluarkan surat edaran Wali Kota mengenai kewaspadaan terhadap DBD. Selain itu, upaya pencegahan terus diperkuat melalui penyuluhan kesehatan, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta peningkatan koordinasi antar instansi terkait.
Masyarakat diharapkan proaktif menerapkan PSN dengan 3M PLUS dengan menguras menutup dan mendaur ulang. Dan menggerakkan 1 rumah 1 jumantik.
ADVERTISEMENT
Salah satu Kader Surabaya Hebat (KSH) Kecamatan Rungkut Surabaya, Wiwiek menerima laporan dari warga dalam dua minggu terakhir di bulan Ramadan adanya salah seorang warga yang terjangkit virus tersebut. Oleh karena itu, pihaknya segera melakukan kordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk melakukan penyemprotan disinfektan khusus untuk demam berdarah.
"Kami mendapatkan info dari pesan grup warga jika ada warga yang sedang opname di rumah sakit karena terjangkit demam berdarah, untuk itu kita kordinasi dengan Puskesmas Rungkut untuk melakukan pemeriksaan jentik di sekitar rumah warga tersebut," kata Wiwiek saat mengawasi fogging.
Penyemprotan yang berlangsung di perumahan Rungkut Asri Surabaya ternyata mendapatkan antusiasme yang cukup besar dari warga. Sejumlah dari warga tersebut membuka rumah mereka agar obat yang terkandung dalam semprotan tersebut dapat masuk kerumah hingga ke sudut ruangan.
ADVERTISEMENT
Perihal ini diutarakan oleh Atik, warga yang sudah bermukim di kawasan tersebut selama hampir 40 tahun merasakan dampak yang positif jika pencegahan demam berdarah melalui fogging ini diadakan sebulan dua kali.
“Saya berharap program penyemprotan atau fogging ini dapat dijalankan sebulan dua kali meskipun tidak ada warga yang terjangkit tetapi sebagai bentuk pencegahan dan tetap melaksanakan progra Dinas Kesehatan Kota Surabaya," tutupnya.
Naskah dan Foto-foto : Dipta Wahyu/BASRA