Konten Media Partner

Curhat Ibunda Afi, Pesepak Bola Muda yang Lumpuh Setelah Jatuh dari Kamar Mandi

23 Januari 2022 6:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nenek Afi, Badriah, saat menunjukkan salah satu piagam penghargaan yang diperoleh Afi saat masih aktif sebagai pesepak bola. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Afi, Badriah, saat menunjukkan salah satu piagam penghargaan yang diperoleh Afi saat masih aktif sebagai pesepak bola. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Farida Anisa, ibunda Ahmad Faruq Idhom Afi (17 tahun), pesepak bola muda Surabaya yang mengalami kelumpuhan, berusaha tegar mendampingi sang putra menjalani pengobatan. Pasalnya, saat sang putra sedang menjalani pengobatan, Anis dan keluarganya justru menerima hujatan dari netizen.
ADVERTISEMENT
Kepada Basra, ibu empat anak ini mencurahkan segala isi hatinya. Bagaimana dia harus berusaha sabar menerima setiap perkataan negatif dari para netizen.
"Ini baru pertama kalinya saya mau ngomong (ke media). Tadinya saya nggak mau ngomong, saya sakit hati mbak. Kok ya tega orang-orang itu ngomong kalau saya dan keluarga menelantarkan Afi. Afi itu anak kandung saya, mana ada ibu yang tega menelantarkan darah dagingnya, apalagi dia sedang sakit," tegas Anis saat berbincang dengan Basra melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1) malam.
Dikatakan Anis jika dirinya mengetahui adanya omongan-omongan negatif di media sosial setelah diberitahu tetangga kamar rawat inap Afi.
"Tadinya saya tidak tahu (ada komentar negatif), terus saya dikasih tahu tetangga kamar. Pas saya baca, saya langsung nelongso (nelangsa). Kok ya tega sekali mereka ngomong seperti itu (menelantarkan Afi). Mereka tidak tahu bagaimana saya dan keluarga berjuang untuk kesembuhan Afi. Bagaimana kalau seandainya mereka ada di posisi saya," kata Anis seraya terisak.
ADVERTISEMENT
Di mata Anis, Afi adalah anak yang santun dan penurut. Tak pernah satu kalipun Anis menjumpai Afi membantah perkataan orang tua. Bahkan Afi sangat menyayangi adik-adiknya. Sehingga saat Afi sedang terbaring sakit, adik-adiknya sangat merindukan sosok Afi yang selalu mengayomi adik-adiknya.
"Afi itu sangat sayang sama adik-adiknya. Dia tidak pelit sama adik-adiknya, makanya pas Afi sakit dan harus dirawat di rumah sakit, adik-adiknya selalu nanyain kapan Afi pulang, kapan Afi sembuh," ujar Anis dengan suara terbata-bata.
Dijelaskan Anis, saat ini Afi sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soewandhie atas bantuan Pemkot Surabaya. Bagi Anis datangnya pertolongan tersebut merupakan jawaban atas segala doa-doanya selama ini yang berharap akan kesembuhan Afi.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat berterima kasih sama pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) dan ibu Rini (Rini Eri Cahyadi, istri Wali Kota Surabaya) yang mau membantu Afi. Apalagi Afi akan dibantu sampai sembuh. Ini merupakan jawaban dari doa-doa saya selama ini, saya ingin Afi bisa sembuh dan main bola lagi. Dia sangat ingin main bersama timnas sampai ke luar negeri," tutur warga Simorejo, Surabaya ini.
Anis menyebut kondisi Afi saat ini cukup baik. Meski masih belum bisa berkomunikasi, namun Afi mengenali sang ibu yang selalu setia menemaninya. Bahkan saat Anis mengaji di samping Afi, Anis kerap mendapati Afi meneteskan air mata.
"Setiap selesai shalat saya selalu ngaji di samping Afi, saya bacakan shalawat di telinganya. Itu dia kadang saya lihat nangis. Dia mengenali saya, ikatan kami sebagai ibu dan anak sangat kuat. Dia selalu menatap saya, dia seolah ingin berbincang dengan saya, tapi dia tidak bisa. Makanya sebisa mungkin saya tidak terlihat sedih di depan Afi. Saya selalu mengajak Afi bercanda agar tidak sedih dia nya," kali ini tangis Anis kembali tak terbendung.
ADVERTISEMENT
Anis menyakini jika Afi akan sembuh dan bisa bermain bola seperti sedia kala. Oleh karena itu, Anis berharap dukungan doa dari masyarakat, bukan sebaliknya.
"Tolong bantu doa untuk kesembuhan anak saya. Jangan malah menghujat saya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Afi mengalami kelumpuhan total usai mengalami musibah, terjatuh di rumahnya, tepatnya di depan kamar mandi dengan posisi tengkurap, sekitar satu setengah tahun silam. Sejak saat itu, Afi kehilangan fungsi tubuhnya. Kisah Afi ini lantas viral di media sosial.