Dampak Anak Sekolah Terlalu Dini

Konten Media Partner
1 Maret 2019 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dina Fitri Astuti, S.Psi, M.Psi, Psikolog. Foto : Masruroh
zoom-in-whitePerbesar
Dina Fitri Astuti, S.Psi, M.Psi, Psikolog. Foto : Masruroh
ADVERTISEMENT
Tren menyekolahkan anak sejak batita mulai banyak dijumpai di Surabaya. Apakah sekolah terlalu dini baik untuk tumbuh kembang anak?
ADVERTISEMENT
Kata Dina Fitri Astuti, S.Psi, M.Psi, Psikolog, ada plus minus menyekolahkan anak sejak dini. ''Plusnya bagi anak yang bersekolah sejak usia dini, perkembangannya jadi terstimulasi, kemampuan motoriknya juga terstimulasi dengan baik. Sekolah juga bisa menjadi alternatif bagi anak yang kurang terstimulasi di rumah,'' kata psikolog dari Unit Pelayanan Psikologi Fakultas Psikologi Unair Surabaya ini.
Dina juga mengungkapkan, sekolah di usia dini juga bisa mengajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan di luar keluarganya. Sehingga dia bisa belajar memercayai lingkungan luar.
''Kemampuan bahasa dan intelektualnya juga berkembang karena terus diasah di sekolah. Jadi dia bisa lebih kreatif,'' imbuhnya. Meski memiliki beberapa poin plus bagi perkembangan anak, namun sekolah dini nyatanya juga memiliki nilai minus yang juga patut diperhatikan orang tua. Salah satunya rasa bosan yang menghinggapi si kecil.
ADVERTISEMENT
''Dia sudah sekolah sejak dini, untuk tahap sekolah selanjutnya dia akan mudah bosan. Jika sudah demikian tentunya dia tidak akan lagi bersemangat untuk sekolah,'' tukasnya.
Lebih lanjut Dina menuturkan ada fase-fase perkembangan anak yang harus dipahami orang tua bila ingin menyekolahkan buah hatinya sejak usia dini. Setidaknya terdapat tiga fase perkembangan dan pertumbuhan anak yang harus dimengerti orang tua.
Fase usia 2-5 tahun yang menjadi masa perkembangan saraf sensorik dan motorik anak. Kemudian fase usia 5-7 tahun dimana kemampuan anak untuk bicara dan melakukan gerak fisik sudah jauh lebih baik. Selanjutnya fase usia 7-9 tahun menjadi masa dimana anak sudah bisa membedakan mana yang benar dan salah, baik dan buruk, serta mulai mengerti kewajibannya. Di fase inilah anak mulai bisa berpikir apa yang harus dilakukannya.
ADVERTISEMENT
''Fase-fase perkembangan anak itu yang harus dijadikan acuan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di usia dini. Orang tua harus pintar memilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak, bukan berdasarkan keinginan orang tua,'' tegasnya.
Jika konsep sekolah cocok dengan usia anak, kata Dina, maka dia akan dapat terstimulasi dengan baik. Pun demikian halnya dengan peran orang tua. Meski sang buah hati telah memasuki jenjang sekolah, namun orang tua tak bisa lepas tangan dan memasrahkan sang anak begitu saja. ''Orang tua harus tetap memantau perkembangan anak di sekolah, jangan dipasrahkan ke sekolah,'' pungkasnya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)