news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Dani Aditya, Penyandang Cerebral Palsy yang Jadi Komika Stand Up Comedy

23 Oktober 2020 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dani Aditya, penyandang Cerebral Palsy yang Jadi Komika di Panggung Stand Up Comedy. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dani Aditya, penyandang Cerebral Palsy yang Jadi Komika di Panggung Stand Up Comedy. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kondisi fisik tidak sempurna tak lantas menyiutkan semangat Dani Aditya meraih mimpinya. Dani yang menyandang celebral palsy mampu mewujudkan mimpi menjadi orang sukses. Dani kini dikenal publik Tanah Air sebagai komika difabel pertama di panggung Stand Up Comedy Indonesia.
ADVERTISEMENT
Percaya diri untuk berdamai dengan keterbatasan. Prinsip ini yang selalu dipegang teguh Dani hingga ia mampu mereguk kesuksesan sebagai komika.
"Saya tidak pernah marah atau sedih saat dihina, dibully. Itu saya jadikan sebagai motivasi untuk terus semangat mengejar mimpi," tegas pria kelahiran Malang 17 November 1991 ini, saat menjadi pemateri dalam Kelas Public Speaking Online, yang diselenggarakan Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPKABK) Surabaya, Jumat (23/10).
Dani merupakan penderita celebral palsy (lumpuh otak). Kondisi ini mengharuskannya duduk diatas kursi roda dua dalam kesehariannya. Tutur bicara Dani juga tidak lancar, tak seperti orang pada umumnya.
"Saya ingin mengubah stigma bahwa cacat tak perlu dikasihani. Semua orang punya ujian dalam hidupnya. Mari kita bangkit, jangan terus terpuruk dengan keadaan," tukas Dani.
ADVERTISEMENT
Nama Dani Aditya mulai dikenal sebagai komika melalui tampilannya sebagai bintang tamu di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 4 tahun 2014. Namun pada ajang ini langkah Dani harus terhenti di babak pre show di Jakarta. Tak menyerah, Dani kembali mengikuti kompetisi SUCI 5. Pada kompetisi ini Dani lolos menjadi salah satu dari 4 finalis.
Saat manggung, Dani konsisten membawakan materi komedi mengenai keresahan akan kondisi dirinya sebagai difabel. Melalui materi yang dibawakan tersebut, Dani ingin menegaskan bahwa seorang difabel tidak selamanya harus ditertawakan karena kekurangannya. Bahwa seorang difabel nyatanya juga bisa membahagiakan orang lalu.
Untuk mengasah kemampuannya sebagai komika, Dani mengaku tak pernah berhenti belajar meski telah memiliki nama.
ADVERTISEMENT
"Terus belajar, bisa dari senior atau dari internet. Sekarang kan jaman digital jadi tidak susah kalau mau belajar. Yang penting ada kemauan," ujar suami Dian Desty Wijaya ini.
Pun terkait soal jodoh, Dani menegaskan bagi seorang difabel tak perlu risau. Jangan karena keterbatasan fisik lantas berpikir tidak akan mempunyai jodoh.
"Jodoh kan sudah ada yang ngatur, jadi ngapain harus takut, harus minder," imbuhnya.
Kini selain sibuk sebagai seorang komika, Dani juga kerap menjadi motivator dan mengisi cerita inspiratif. Dani selalu berbagi kiat dan kunci sukses seorang difabel dalam meraih mimpi.