Dapat Beasiswa Program IISMA, Yosua Bagikan Tips Kuliah Gratis di Luar Negeri

Konten Media Partner
10 Oktober 2021 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yosua Putra Iskandar. Foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Yosua Putra Iskandar. Foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Dapat melanjutkan pendidikan di luar negeri merupakan impian bagi sebagian besar orang. Hal inilah yang juga dirasakan oleh Yosua Putra Iskandar, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) yang mendapatkan kesempatan berkuliah di luar negeri lewat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, semenjak awal berkuliah, mahasiswa asal Surabaya ini sudah berkeinginan untuk dapat merasakan studi di luar negeri. Yosua meyakini, bahwa menjalani studi di luar negeri akan memberikannya banyak pengalaman serta pengetahuan baru.
"Dari awal masuk kuliah, memang ingin ikut exchange program. Karena menarik dan jadi satu kesempatan yang bagus untuk mengembangkan diri. Yang pertama bisa belajar education system di negara lain, lalu dapat education experience, sekaligus dapat networking," ungkapnya, Minggu (10/10).
Melalui program IISMA, Yosua dan awardee lain diperbolehkan mengikuti mata kuliah yang tidak linear dengan jurusan asal.
"Dikasih kebebasan untuk ambil mata kuliah non-linear jadi membuat aku bisa explore ke hal-hal lain, seperti ekonomi, dan personality psychology. Asiknya semua course multidisiplin, jadinya seru dan dapat international exposure,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setelah bertolak ke Pécs, Hungaria pada September lalu, Yosua sempat mengalami hambatan bahasa. Selain itu, adaptasi rasa makanan di Hungaria yang lebih hambar dari Indonesia, dan cepatnya perubahan cuaca juga dihadapi oleh Yosua.
“Sebab di Eropa, kebanyakan orang enggak pakai bahasa Inggris tapi pakai bahasanya masing-masing, sehingga waktu di supermarket pun untuk bahasa tulisnya tetap memakai bahasa Hungaria,” ucapnya.
Terkait tips agar bisa mendapatkan beasiswa tersebut Yosua menuturkan selain persiapan esai ataupun dokumen, juga harus punya kenalan yang pernah ikut batch sebelumnya.
"Karena memang di Tiktok atau Youtube banyak rekomendasi atau info, tapi kalau langsung dengan orangnya, kita bisa dapat insights personal yang memang penting untuk diperhatikan. Selain itu dukungan penuh dari universitas juga sangat diperlukan," tutupnya.
ADVERTISEMENT